BANDA ACEH – Ketua Fraksi
PAN DPR Aceh sangat prihatin dengan segudang masalah yang dihadapi rakyat Aceh
Tamiang hari ini, mulai dari susahnya lapangan kerja bagi masyarakat, pembangunan
yang belum maksimal dan infrastruktur pertanian kalau dilihat juga masih belum
sesuai harapan. Belum lagi anak-anak muda kurang mendapatkan pembinaan yang
baik dari pemerintah daerah sehingga banyak diantara mereka ini terjerumus
dalam dunia narkoba.
Dilandasi hal tersebut, Ketua
Fraksi PAN DPR Aceh Asrizal H. Asnawi menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pilkada
Aceh Tamiang 2017 mendatang. Niat tulus tersebut disampaikan Asrizal ketika
dihubungi LintasAtjeh.com melalui sambungan selularnya, Rabu (27/4/2016).
Asrizal yang merupakan
putra Manyak Payed dan besar di Kuala Simpang ini menyampaikan bahwa
keinginannya maju dalam pilkada ini adalah semata-semata karena prihatin
melihat kondisi Aceh Tamiang saat ini.
“Saya sebenarnya
mengapresiasi kepemimpinan bupati saat ini, hanya saja barangkali beliau belum
maksimal menyelesaikan segala persoalan di Bumi Muda Sedia,” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR
Aceh ini mengatakan bahwa dalam beberapa bulan ini dirinya banyak mendapat sms,
telpon dari berbagai lapisan masyarakat agar saya maju dalam pencalonan Bupati
Aceh Tamiang. Kemudian kalau saya pulang ke Tamiang, masyarakat banyak yang
mendesak saya untuk maju.
“Jadi keinginan maju ini
sebenarnya bukan keinginan pribadi saya, tetapi ini lebih kepada soal keterpanggilan
dan lebih kepada soal tanggung jawab saya saja untuk mengiyakan keinginan
masyarakat Tamiang. Tentu akan menjadi
beban moral yang luar biasa kalau saya kemudian tidak mengiyakan keinginan tadi,”
beber Asrizal yang cukup vokal memperjuangkan kepentingan rakyat ini.
Dirinya juga menyampaikan
bahwa majunya menjadi calon Bupati Aceh Tamiang bukan semata-mata saya haus
kekuasaan, kalau boleh saya jujur, soal jabatan, harta atau apalah namanya,
saya kira jauh sebelum saya jadi anggota DPR Aceh atau ingin maju menjadi bupati
ini saya sudah memiliki apa yang saya mau dan mapan secara finansial.
“Jadi, ini murni keinginan
bagaimana menjadikan Tamiang itu lebih baik. Bagaimana hadirnya saya di Tamiang
bisa melanjutkan pembangunan positif yang sudah digagas bupati sekarang. Walaupun
masih banyak sisi kekurangannya,” lanjut Wakil Ketua KNPI Aceh Tamiang ini.
Kata dia, Aceh Tamiang ini
kalau kita mau jujur punya banyak sekali potensi yang dimiliki, lahan sangat
luas tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Belum lagi masyarakat hari ini justru
menjadi tamu di rumah sendiri, sedangkan yang memanfaatkan sumber daya Tamiang
itu justru cukong-cukong, bahkan keberadaan beberapa perusahaan banyak
merugikan masyarakat sekitar.
“Contohnya
perusahaan-perusahaan sawit dengan seenaknya membuang limbah secara
sembarangan, sehingga tanaman warga sekitar jadi korban. Kemudian adanya aksi
klaim lahan warga oleh perusahaan. Makanya saya maju untuk bupati ini ingin
menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Bagaimana misalnya membangun daerah
tanpa merusak lingkungan, kemudian menjadikan perkebunan yang ramah terhadap
lingkungan dan tidak mengangu ekosistem didalamnya,” ungkap pengusaha di bidang
pertanian dan perkebunan ini diujung teleponnya.[Ar]