BIREUEN - Carut marut Penggunaan Alokasi
Dana Desa (ADD) tahun 2015 masih menjadi polemik, isu mengenai adanya
pelanggaran dalam pelaksanaan ADD tersebut santer dibicarakan di beberapa
kabupaten di Aceh. Seperti yang terjadi di Kecamatan Jeunib dikabarkan adanya
pemotongan ADD sebesar Rp.1 juta yang diperuntukkan untuk menyewa Sekretariat
Asosiasi Geusyik Kabupaten Bireuen (AGKB) Kecamatan Jeunib dan uang minum untuk
muspika.
Salah seorang tokoh masyarakat di
Kecamatan Jeunib yang meminta namanya untuk dirahasiakan kepada
LintasAtjeh.com, Rabu (27/4/2016), menuturkan bahwa sebanyak 43 desa di
Kecamatan Jeunib diminta untuk menyerahkan uang sebesar Rp. 1 juta kepada ketua
AGKB Kecamatan Jeunib. Menurut pengakuannya, dana tersebut dipergunakan untuk
menyewa kantor AGKB dan uang minum untuk muspika.
Sementara itu, Anwar Ibrahim yang
menjabat sebagai Ketua AGKB Kecamatan Jeunib membenarkan adanya penyerahan dana
kepada dirinya. Namun menurutnya, dana tersebut tidak pernah diminta melainkan
diserahkan secara sukarela oleh para geusyik di Kecamatan Jeunib untuk menyewa
kantor AGKB dan membeli perangkat komputer.
“Dana ini merupakan inisiatif dari
kepala desa untuk menyewa kantor AGKB dan membeli perangkat komputer supaya
memudahkan dalam penyusunan anggaran,” ungkapnya.
Menurutnya dana tersebut diserahkan
secara bervariasi dengan nominal terbesar adalah Rp. 1 Juta dan tidak semua desa
menyerahkannya namun 90 % desa yang menyerahkannya. Sedangkan ketika disinggung
mengenai penggunaan dana, dirinya mengatakan bahwa selain untuk menyewa kantor
dan membeli perangkat komputer dana tersebut juga diserahkan kepada muspika
sebagai uang minum.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
(BPM) Kabupaten Bireuen Bob Mizwar, S.STP, saat dihubungi LintasAtjeh.com
menegaskan bahwa anggaran ADD tidak boleh dipergunakan untuk menyewa kantor AGKB
kecamatan apalagi uang minum muspika.
“Secara aturan uang ADD tidak boleh
digunakan untuk menyewa kantor AGKB apalagi diserahkan sebagai uang minum muspika,
namun kalau uang pribadi yang digunakan oleh geusyik silakan saja,” ungkapnya.
Terkait dengan adanya isu tersebut, Bob
Mizwar akan memanggil para geusyik untuk mempertanyakan sekaligus melakukan
sosialisai ulang terhadap penggunaan dana ADD.[DD]