-->









 





[Cerpen] : Annisa

06 April, 2016, 00.45 WIB Last Updated 2016-04-05T17:47:49Z
IST
Sudah sejak SMA itu terakhir kali Arief tak lagi pernah bertemu dengan Anissa. Dan sekarang sudah lebih 6 tahun mereka akhirnya kembali bertemu di sebuah gedung tempat seminar yang di hadiri oleh para relawan kegiatan sosial se-provinsi.

Arief dan Anissa sudah lama saling merindukan satu sama lain, yang juga sekarang mereka sudah berusia 24 tahun dan keduanya sudah memiliki pekerjaan juga masih belum menikah.

Dulu, sewaktu Arief dan Anissa masih usia remaja mereka selalu satu sekolahan sejak SLTP sampai SLTA walau selalu berbeda kelas. Seperti remaja lain, Arief dan Anissa termasuk pasangan kekasih di SLTA tersebut. Arief yang waktu itu sebagai ketua OSIS sedagkan Anissa ketua Rohis.

Anissa termasuk sisiwi yang pendiam di sekolahan, akan tetapi di lain kesempatan Anissa terlihat sebagai siswi yang super aktif, lebih lebih di wadah Rohis. Anissa yang dengan wajah anggun nya tentu banyak pria yang naksir kepadanya termasuk Arief yang dengan ciri khas keriangannya.

Arief yang sebelum nya naksir kepada kakak leeting nya yang sekarang sudah tamat SLTA tentu saja merasa sepi dan bahkan sekarang keriangannya seperti berkurang watu ke waktu.

Anissa orangnya asyik dalam berteman, bahkan ia juga mempunyai banyak teman pria dan Arief tidak begitu dekat dengan nya, hanya sebatas kenal begitu saja. Walaupun Arief ketua OSIS, Anissa yang selaku ketua Rohis sangat jarang berkomunikasi. Bahkan, nomor HP mereka pun tak memiliki satu sama lainnya. Seringkali mereka bertemu di suatu kesempatan, akan tetapi mereka tak pernah berbincang sekali pun.

Tiba saat acara perlombaan Rohis antar SLTA se-Kabupaten yang diadakan di salah satu SLTA di Ibu Kota Kabupaten dalam menyambut tahun baru Hijriah.

SLTA Arief dan Anissa ikut tampil dalam acara tersebut, SLTA mereka bernama SMAN 1 Muda Karya. Berbagai macam perlombaan ada di acara tersebut, diantara nya kategori cerdas cermat Islam. SMAN 1 Muda Karya belum menemukan wakil di kategori tersebut, hingga 3 hari menuju hari H.

Kemudian, SMAN 1 Muda Karya mengadakan seleksi pada hari Minggu, untuk mewakili SMAN 1 Muda Karya dalam kategori cerdas cermat Islam pada hari senin acara tersebut, tepatnya 1 hari sebelum acara.

Arief dan Anissa yang ikut dalam seleksi tersebut ankhirnay terpilih menjadi 2 orang yang akan mewaili SMA mereka dalam kategori cerdas cermat islam. Merekapun saling berbagi nomor HP setelah seleksi, dan mereka harus mampu memanfaatkan waktu luang beberapa jam untuk saling berkomunikasi.

Esok adalah hari acara, sebelum tidur malam itu Arief pun menelpon Anissayang kebetulan belum tidur karena sedang belajar untuk persiapan acara besok.

“Kring kring kring” bunyi HP Anissa.

Anissa pun langsung mengangkat HP nya.

Anissa      :Hallo. Assalamualaikum

Arief         :Alaikum salam Wr. Wb.

Anissa      : ada apa? eh, untung Arief telpon nie. Ada yang Nissa lagi bingung ni. Mumpung Nissa lagi belajar nie siap-siap untuk besok

Arief         :gak ada sih, memang nya ada masalah apa Nissa? “Arief langsung ke topik Anissa”

Anissa      :Nissa gak terlalu paham lah beberapa tentang perbedaan Mazhab nie. Gimana dong, Arief moga paham lah ya?

“Anissa dengan jiwa pertemanannya   merasa nyaman berkomunikasi dengan Arief.”

Arief       :itu gak apa apa kok, Arief juga gak terlalu paham sih. Cuma semoga aja besok soal nya semua yang bisa kita jawab ya.”humor Arief”

Anissa      :ya semoga saja, o iya, Nissa tidur dulu ya, biar besok fit 100%. Kalo boleh saran, Arief juga cepat tidurnya ya?

Arief        :Amin. ya deh, Arief juga udah mau tidur ni. Sampai ketemu       besok ya, Assalamualaikum.

Anissa      :Alaikum salam Wr. Wb.

Akhirnya tibalah hari acara, kategori cerdas cermat islam menjadi perlombaan terakhir dalam acara tersebut dan sebagai puncak acaranya. Penonton siswa-siswi banyak yang menyaksikan acara tersebut, termasuk para orang tua/wali siswa-siswi yang berlomba. Arief dan Anissa pun mengakhiri perlombaan tersebut dengan kemenangan yang nilai nya sangat jauh berselisih dengan peserta lain. Arief dan Anissa bergantian menjawab soal soal yang di ajukan.

Setelah acara tersebut, Arief dan Anissa mulai akrab bahkan sering di sebut teman-teman sekolahan sebagai pasangan yang serasi. Dan sebenarnya, keduanya pun saling naksir akan tetapi mereka malu-malu, hingga kemudian pada waktunya merekapun akhirnya tamat SLTA. Setelah tamat itu mereka pun akhirnya kuliah di tempat yang berbeda, sampai nomor HP mereka pun sudah berganti.

Cerpen Karangan Suhardin Djalal (Mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah)

Komentar

Tampilkan

Terkini