![]() |
IST |
Sudah sejak SMA itu terakhir kali Arief tak lagi pernah bertemu dengan
Anissa. Dan sekarang sudah lebih 6 tahun mereka akhirnya kembali bertemu di
sebuah gedung tempat seminar yang di hadiri oleh para relawan kegiatan sosial
se-provinsi.
Arief dan Anissa sudah lama saling merindukan satu sama lain, yang juga
sekarang mereka sudah berusia 24 tahun dan keduanya sudah memiliki pekerjaan
juga masih belum menikah.
Dulu, sewaktu Arief dan Anissa masih usia remaja mereka selalu satu
sekolahan sejak SLTP sampai SLTA walau selalu berbeda kelas. Seperti remaja
lain, Arief dan Anissa termasuk pasangan kekasih di SLTA tersebut. Arief yang
waktu itu sebagai ketua OSIS sedagkan Anissa ketua Rohis.
Anissa termasuk sisiwi yang pendiam di sekolahan, akan tetapi di lain
kesempatan Anissa terlihat sebagai siswi yang super aktif, lebih lebih di wadah
Rohis. Anissa yang dengan wajah anggun nya tentu banyak pria yang naksir
kepadanya termasuk Arief yang dengan ciri khas keriangannya.
Arief yang sebelum nya naksir kepada kakak leeting nya yang sekarang sudah
tamat SLTA tentu saja merasa sepi dan bahkan sekarang keriangannya seperti
berkurang watu ke waktu.
Anissa orangnya asyik dalam berteman, bahkan ia juga mempunyai banyak
teman pria dan Arief tidak begitu dekat dengan nya, hanya sebatas kenal begitu
saja. Walaupun Arief ketua OSIS, Anissa yang selaku ketua Rohis sangat jarang
berkomunikasi. Bahkan, nomor HP mereka pun tak memiliki satu sama lainnya.
Seringkali mereka bertemu di suatu kesempatan, akan tetapi mereka tak pernah
berbincang sekali pun.
Tiba saat acara perlombaan Rohis antar SLTA se-Kabupaten yang diadakan di
salah satu SLTA di Ibu Kota Kabupaten dalam menyambut tahun baru Hijriah.
SLTA
Arief dan Anissa ikut tampil dalam acara tersebut, SLTA mereka bernama SMAN 1
Muda Karya. Berbagai macam perlombaan ada di acara tersebut, diantara nya
kategori cerdas cermat Islam. SMAN 1 Muda Karya belum menemukan wakil di
kategori tersebut, hingga 3 hari menuju hari H.
Kemudian, SMAN 1 Muda Karya
mengadakan seleksi pada hari Minggu, untuk mewakili SMAN 1 Muda Karya dalam
kategori cerdas cermat Islam pada hari senin acara tersebut, tepatnya 1 hari
sebelum acara.
Arief dan Anissa yang ikut dalam seleksi tersebut ankhirnay terpilih
menjadi 2 orang yang akan mewaili SMA mereka dalam kategori cerdas cermat
islam. Merekapun saling berbagi nomor HP setelah seleksi, dan mereka harus
mampu memanfaatkan waktu luang beberapa jam untuk saling berkomunikasi.
Esok adalah hari acara, sebelum tidur malam itu Arief pun menelpon
Anissayang kebetulan belum tidur karena sedang belajar untuk persiapan acara
besok.
“Kring kring kring” bunyi HP Anissa.
Anissa pun langsung mengangkat HP nya.
Anissa :Hallo. Assalamualaikum
Arief :Alaikum salam Wr. Wb.
Anissa : ada apa? eh, untung
Arief telpon nie. Ada yang Nissa lagi bingung ni. Mumpung Nissa lagi belajar
nie siap-siap untuk besok
Arief :gak ada sih, memang
nya ada masalah apa Nissa? “Arief langsung ke topik Anissa”
Anissa :Nissa gak terlalu
paham lah beberapa tentang perbedaan Mazhab nie. Gimana dong, Arief moga paham
lah ya?
“Anissa dengan jiwa pertemanannya merasa
nyaman berkomunikasi dengan Arief.”
Arief :itu gak apa apa kok,
Arief juga gak terlalu paham sih. Cuma semoga aja besok soal nya semua yang
bisa kita jawab ya.”humor Arief”
Anissa :ya semoga saja, o iya,
Nissa tidur dulu ya, biar besok fit 100%. Kalo boleh saran, Arief juga cepat
tidurnya ya?
Arief :Amin. ya deh, Arief juga udah
mau tidur ni. Sampai ketemu besok ya, Assalamualaikum.
Anissa :Alaikum salam Wr. Wb.
Akhirnya tibalah hari acara, kategori cerdas cermat islam menjadi
perlombaan terakhir dalam acara tersebut dan sebagai puncak acaranya. Penonton
siswa-siswi banyak yang menyaksikan acara tersebut, termasuk para orang
tua/wali siswa-siswi yang berlomba. Arief dan Anissa pun mengakhiri perlombaan
tersebut dengan kemenangan yang nilai nya sangat jauh berselisih dengan peserta
lain. Arief dan Anissa bergantian menjawab soal soal yang di ajukan.
Setelah acara tersebut, Arief dan Anissa mulai akrab bahkan sering di
sebut teman-teman sekolahan sebagai pasangan yang serasi. Dan sebenarnya,
keduanya pun saling naksir akan tetapi mereka malu-malu, hingga kemudian pada
waktunya merekapun akhirnya tamat SLTA. Setelah tamat itu mereka pun akhirnya
kuliah di tempat yang berbeda, sampai nomor HP mereka pun sudah
berganti.
Cerpen Karangan Suhardin
Djalal (Mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah)