BANDA ACEH - Sejumlah masyarakat rupanya mulai memperhatikan jika sosok Wakil Walikota
Banda Aceh Zainal Arifin terkesan 'dihilangkan' dari peredaran di sejumlah
kegiatan yang ada di Kota Banda Aceh.
Bahkan,
di beberapa kesempatan kegiatan yang menggunakan alat peraga seperti baliho,
spanduk yang bertemakan Pemerintah Kota Banda Aceh, sosok Wakil Walikota pun
sudah hilang dari peredaran.
"Kami
perhatikan kalau ada acara Pemkot, pasti di baliho dan spanduk foto Wakil
Walikota Banda Aceh selalu tidak ada. Hanya ada fotonya Ibu Walikota. Apa memang posisi Wakil Walikota sudah
dihilangkan," kata Muktar warga Darussalam.
Yang
paling anyar pada saat kegiatan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA) yang diselenggarakan Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP)
Kota Banda Aceh, Selasa (26/4/2016) di halaman Kantor DKPP, Gampong Pande Banda
Aceh.
Ada yang ganjil standing banner dan spanduk yang dipasang pun
hanya memuat foto Walikota Banda Aceh tanpa disertai Wakil Walikota Banda Aceh.
"Padahal
di spanduk jelas ada tertulis Pemerintah Kota Banda Aceh. Pemerintah kan ada
Walikota dan Wakil. Tetapi kenapa cuma Walikota yang ada fotonya," kata
Erwin warga Aceh Besar yang kebetulan
hadir di kegiatan tersebut.
Kondisi
ini sendiri menurut dalil justru bisa
menimbulkan persepsi yang tidak baik untuk Walikota Banda Aceh.
Menurut
Erwin saat ini masyarakat sudah lebih kritis dan pintar menafsirkan sesuatu,
sehingga sekecil apapun kejanggalan akan langsung dijadikan bahan perbincangan.
"Momen
politik, pertarungan elektabiltas dan ditambah dengan adanya unsur seperti
kesengajaan justru akan merugikan Walikota sendiri. Masyarakat akan lebih
simpati kepada Wakil Walikota yang terkesan mulai dihilangkan dari Pemkot Banda
Aceh," kata Erwin.
"Soal
pilihan itu memang wajar, tapi harus tetap netral mengingat baik Walikota
maupun Wakil Walikota itu sama-sama adalah atasan. Jadi jangan tunjukan
keberpihakan yang sebenarnya justru merugikan." pungkas Erwin. [Dw]