![]() |
IST |
LHOKSUKON - Kebutuhan air bersih di Desa Alue Drien, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten
Aceh Utara semakin mendesak. Tidak ada pilihan lain, warga terpaksa merogoh
koceh demi mendapatkan air bersih dari desa tetangga.
Kebutuhan
air rata-rata untuk setiap kepala keluarga Desa Alue Drien mencapai 350 liter
dalam sehari. Untuk mendapatkan itu, warga mengeluarkan uang seribu rupiah demi
satu jerigen berisi 35 liter air.
Sementara
bagi yang berpenghasilan lumayan memilih beli air dari truck tanki berisi
sekitar 5 ribu liter air, harganya mencapai 120 ribu rupiah. Akan tetapi, hanya
bertahan satu minggu saja usai digunakan berbagai keperluan rumah tangga.
"Sejak
pagi hingga siang ini saya sudah membeli air sebanyak 12 jerigen berisi 35 liter air perjerigen. Totalnya
sekitar 470 liter air untuk 12 jerigen, satu jerigen air bersih saya beli
seribu rupiah," ujar Iskandar (38), warga setempat, Rabu (26/4).
Berdasarkan
amatan, tidak ada setetes air pun yang terlihat di sumur warga.
Keluhanpun semakin menjadi, sementara desa tetangga yaitu Seuneubok Baro dan
sejumlah desa lainnya sejak dua bulan ini telah menikmati air bersih dari PDAM
melalui jalur pipa yang dipasang.
Camat
Cot Girek, Usman K S.sos berkali-kali meminta warga untuk bersabar. Pihaknya
akan tetap mengupayakan kebutuhan masyarakat menikmati air bersih melalui
jaringan pipa air bersih PDAM.
Sementara
ini sebagian desa yang sudah dibangun jaringan pipa air bersih, kata Usman,
meliputi Desa Cot Girek, Batu 12, Kampung Tempel, Ulee Gampong, Alue Seumambu,
Kampung Bantan, Lhok Meurbo, U Baro, dan Seuneubok Baro.
“Sebagian sudah
menggunakan air bersih, air sudah mulai berjalan. Dan bukan Alue Drien saja
yang belum dibangun pipa air bersih, masih ada beberapa desa lainnya dari total
24 desa di Kecamatan Cot Girek yang belum dibangun pipa yang sama, harap
bersabar ya," ucap Usman singkat. [chairul]