-->









 





Puluhan Ha Sawah di Aceh Utara Diprediksi Gagal Panen

26 April, 2016, 07.23 WIB Last Updated 2016-04-26T00:27:34Z
LHOKSUKON - Puluhan hektar area (ha) sawah di dua kecamatan yakni Kecamatan Lhoksukon dan Cot Girek dilanda kekeringan. Petani khawatir dikarenakan dengan kondisi ini bisa mengakibatkan gagal tanam dan gagal panen.



“Di sini tidak ada irigasi. Sejak dulu warga turun ke sawah mengandalkan hujan. Hal itu memang kerap merugikan, mengingat sebulan saja hujan tidak turun maka sawah akan kering kerontang. Seperti halnya saat ini kami gagal tanam,” kata Abdullah, Sekdes Gampong Beurandang Dayah, Kecamatan Cot Girek, kepada wartawan, Senin (26/4).



Disampaikannya, saat ini kondisi tanah sawah mulai retak. Tanaman padi yang baru disemai juga mulai menguning. Menurutnya, hal serupa juga dialami petani desa tetangga lainnya. “Lihat saja tanah sawah yang retak itu. Bahkan tanaman padi yang baru disemai pun mulai menguning. Mau bagaimana lagi, resiko ini selalu dialami petani setiap tahunnya. Entah sampai kapan desa ini tak ada irigasinya,” ujar Abdullah sambil menunjuk sawah yang retak.



Sementara itu, Ismail, Geuchik Gampong Cot U Sibak, Kecamatan Lhoksukon secara terpisah menyebutkan, di desanya terdapat 80 Ha sawah petani yang gagal panen. “Sejak Maret lalu sudah memasuki musim panen. Namun apa hendak dikata, banyak padi yang tidak jadi alias gagal panen karena kering dan menguning sebelum waktunya. Ini terjadi karena kemarau, sementara sawah hanya mengandalkan tadah hujan,” ucapnya.



Para petani di Kecamatan Lhoksukon dan di Kecamatan Cot Girek sudah lama merasakan kondisi seperti itu. Lebih-lebih dikawasan tersebut tidak ada irigasi, sehingga petani kesulitan untuk mendapatkan air. [Jamal]
Komentar

Tampilkan

Terkini