-->








Ada Apa ARB Ajak Muntasir Hamid Ke Jakarta?

16 Juni, 2016, 02.08 WIB Last Updated 2016-06-15T19:08:20Z
BANDA ACEH - Usai berkunjung ke Aceh pada tanggal 11 Juni 2016 lalu, Ir. Aburizal Bakrie (ARB), Ketua Dewan Pembina DPP Partai GOLKAR, memilih bertolak kembali ke Jakarta pada keesokan paginya.

Sesaat sebelum beliau berangkat, saya dihubungi secara langsung oleh beliau. Dalam perbincangan kami di pagi buta itu, beliau memerintahkan saya untuk ikut serta dengannya, satu pesawat kembali ke ibukota,” kata Muntasir Hamid kepada LintasAtjeh.com melalui siaran persnya, Rabu (15/6/2016).

Sudah Muntasir, kamu langsung ikut saya sekarang, kita kembali ke Jakarta," demikian kata Muntasir mengutip perintah ARB.

Saya pun akhirnya ikut dalam perjalanan itu, mendampingi ARB kembali ke Ibukota Jakarta. Dalam perjalanan yang kurang lebih selama dua jam tiga puluh menit itu, kami isi dengan perbincangan-perbincangan yang lebih tepatnya sebagai diskusi. Sesekali saya berbicara, namun tentu saja kali ini saya lebih banyak memilih sebagai orang yang menerima pengetahuan secara langsung dari beliau, apalagi dalam kesempatan yang sangat berkesan seperti ini.

Banyak wejangan saya terima. Salah satu kalimat yang begitu membekas adalah "Tak selamanya, kepalan tangan itu akan menyelesaikan permasalahan, karena sampai kapankah seorang manusia itu sanggup mengepalkan tangannya terus menerus. Suatu saat tangan itupun akan menjadi sakit dengan sendirinya," demikian kalimat pertama yang bagi saya terasa sarat makna.

Kalimat lainnya yang begitu membekas adalah ketika beliau mengatakan, "Sekuat apapun dirimu, se-digdaya apapun dirimu, apabila kesombongan telah merasuki, maka saat itulah sebenarnya dia sudah kalah. Maka, kekalahan berikutnya dalam kompetisi-kompetisi yang lainnya adalah keniscayaan. Jadi, janganlah sombong.

Ternyata Muntasir Hamid, Politikus Golkar Aceh mendapatkan petuah dan wejangan berharga selama menemani perjalanan ARB dari Banda Aceh-Jakarta.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini