ACEH
UTARA - Terkadang apa yang kita harapkan tidak terjadi
seperti yang kita bayangkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,
perkembangan zaman terus berjalan di era reformasi. Namun sangat disayangkan
jika Indonesia selama ini masih sebuah negara yang sedang berkembang, kita tahu
negara republik ini sudah berusia lanjut.
Siapa yang harus kita
salahkan di Indonesia ini? Apakah kita harus salah sistem presidentil? Atau memang
pemegang stake holder bangsa ini yang tidak ingin maju yang masih berjalan
ditempat, jikalau kita berbicara peraturan begitu lengkap yang sudah disahkan
oleh perwakilan rakyat dari hal yang paling kecil diatur sampai tata teknik
pelaksanaan sebuah kebijakan. Sampai kapan Indonesia melepaskan status sebagai
negara sedang berkembang, apakah pemimpin bangsa ini hanya terdiam bisu.
Katanya, di Indonesia
memiliki prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman baik dari Bhinneka
Tunggal Ika, nasionalisme Indonesia, kebebasan yang bertanggungjawab, wawasan
nusantara serta persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Saya yakin pemimpin bangsa
ini tidak bisu serta masih bisa mendengar harapan rakyat, pemimpin bangsa ini
bukan hanya melayani rakyat serta bukan sekedar memperlihatkan karakter dan
intergritasnya, serta mampu menjalankan metode kepemimpinan, tapi juga
menunjukkan perilaku kebiasaannya.
Dalam buku Ken Blanchard
disebutkan perilaku seorang pemimpi yakni pemimpin tidak hanya sekedar
memuaskan mereka yang dipimpin, tapi sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk
senantiasa untuk memuaskan maha pencipta alam, serta bisa kita artikan selalu
berada di jalan yang lurus dan benar yang diridhai oleh Allah.
Bangsa ini memerlukan
pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan dalam memimpin sebuah roda
pemerintahan maupun dalam memimpin sebuah organisasi. Seorang yang memimpin,
yang pertama harus memiliki gaya demokratis, nah ini bisa kita tandai oleh
adanya suatu struktur yang menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang
kooperatif, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan
diri sendiri.
Serta bangsa ini harus
mengutamakan Keahlian konseptual untuk memahami hubungan yang terdapat diantara
berbagai pekerjaan dan keahlian interpersonal untuk berkomunikasi dengan
karyawan-karyawan lain atau bawahan kerjanya. Serta keahlian teknis untuk
melakukan pekerjaan dari hari ke hari secara spesifik dan juga tidak terlupakan
keahlian dalam mengambil sebuah
keputusan untuk menilai alternatif-alternatif pilihan dari alokasi
sumber daya dalam menjalankan misi bangsa ini.
Maju sebuah negara saya
yakin, kita harus mulai dari sistem yang baik serta pengawasan dari semua
elemen masayarakat, karena lahir seorang
pemimpin dari rakyat bersih untuk
rakyat yang adil. Jika ingin pemimpin
yang bijaksana, mulailah dari proses pemilihan calon Pemimpin yang bersih, menjunjung tinggi integritas, jujur
serta adil dalam proses pemilihan seorang pemimpin bangsa ini. Apalagi negara
tercinta kita paling mengutamakan sistem demokrasi bukan menggunakan sistem
otoriter yang selalu harus mendengar serta menjalankan apa yang diinginkan oleh
pemegang kepentingan.
Mari kita kawal semua
proses demi tegaknya kesejahteraan rakyat dan serta terwujudnya sebuah negara
yang maju yang mampu melahirkan generasi muda yang memiliki intelektual dan
mampu bersaing di negara-negara maju.
Penulis : Samsuir (Alumni
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh-Lhokseumawe).