-->








Tolak Batching Plant Lamgarot, Warga Akan Tempuh Jalur Hukum

29 Juli, 2016, 15.48 WIB Last Updated 2016-07-29T08:51:15Z
ACEH BESAR - Forum Bersama Kemukiman Lamgarot, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, hingga kini masih menolak rencana investasi pabrik penggalian semen atau Batching Plant di wilayah area persawahan Ingin Jaya dan meminta segera dihentikan.

Kehadiran pabrik penggalian semen itu dinilai akan merusak lingkungan alam sekitarnya. Mereka ingin agar pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar segera membatalkan izin pendirian pembangunan pabrik ini di wilayah Kemukiman Lamgarot tersebut.

“Izin belum dikeluarkan akan tetapi pembangunan fisik sudah dikerjakan. Kalau ini tetap dilanjut kami akan melakukan upaya hukum,” ungkap Ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Ingin Jaya, Zahrul Faizin kepada LintasAtjeh.com, Kamis (28/7/2016).

Kata dia, aksi kami ini tidak ada yang menumpangi. Ini murni untuk pelestarian lingkungan, karena pembangunan pabrik semen itu tetap akan merusak lingkungan. Menurut dia, tidak ada perusahaan pabrik yang serius untuk menjaga lingkungan. Kehadiran pabrik semen di wilayahnya bukan untuk masyarakat. Pembangunan pabrik semen yang direncanakan  akan merusak alam sekitar. “Pabrik pengalian semen itu untuk keperluan siapa? Itu bukan untuk rakyat,” kata dia.

Warga tetap menghendaki agar wilayahnya tidak dijamah penambangan semen. Mereka yakin, pabrik semen di Kemukiman Lamgarot, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar yang akan merusak cekungan air tanah (CAT) di mana wilayah itu merupakan kawasan persawahaan.

“Janganlah kami diusik dan diiming-imingi dengan janji kesejahteraan hidup dengan menjadi pekerja pabrik. Warga sudah merasa nyaman tetap hidup dengan bertani,” ujarnya.

Menurut mereka, lahan basah (Sawah) tidak dialihfungsikan terlebih untuk pembangunan pabrik pengolahan semen, apalagi lahan sawah tersebut masih sangat produktif.

“Tentunya polusi dari pabrik baik itu asap, debu dan kebisingan sangat mengganggu penduduk sekitar. Begitu juga halnya saat keluar masuknya kendaraan dan alat berat. Sangat mengganggu warga,” tandasnya.[Dw]
Komentar

Tampilkan

Terkini