IST |
BANDA ACEH - Peredaran gelap
narkoba di Aceh tergolong masih tinggi, namun harus menjadi perhatian semua
pihak terutama di kalangan
mahasiswa. Seharusnya, mahasiswa Aceh bisa bebas
dari pengguna narkoba.
"Mahasiswa
harus bebas dari narkoba, jangan coba-coba berurusan yang namanya
narkoba," ujar Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya, disela-sela seminar empat pilar kebangsaan,
Kamis (25/8/2016),
di salah satu hotel di Banda Aceh.
Menurut
Teuku Riefky, narkoba merupakan musuh bersama yang harus dijauhi oleh semua
kalangan, khususnya para generasi muda Aceh. "Kita ingin adik-adik
mahasiswa bersih dari narkoba," jelasnya.
"Persoalan
narkoba ini, jangan main-main, karena narkoba sangat berbahaya dan merusak masa
depan anak bangsa," pinta Politisi asal Aceh ini.
Selain
itu lanjutnya, ia juga mengajak para mahasiswa untuk mencintai tanah air dan
bisa memiliki rasa bela negara. Karena pancasila, UUD 1945,
NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebagai landasan berdiri dan tegaknya
bangsa Indonesia.
“Para
mahasiswa jangan
terjebak dengan rayuan kelompok, yang ingin menghancurkan keutuhan NKRI,” ujar Riefky mengingatkan.
Kata
Riefky, kita juga bangga atas prestasi yang
telah diraih atlet pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Tantowi
Ahmad dan Liliana Natsir, yang berhasil membawa harum nama Indonesia dengan
perolehan dua medali emas pada olimpiade Rio di Brasil baru-baru ini.
"Ini
sebuah prestasi yang diraih anak bangsa di Indonesia," bebernya.
Tambah
Riefky, bahwa dalam penerapan empat pilar kebangsaan di Aceh sering mengalami
kendala dan mendapat tantangan dari arus globalisasi. Terlebih Aceh sebagai
daerah yang memiliki kewenangan khusus dalam menerapkan syariat Islam, sehingga
arus globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi Aceh.
Ia
berharap, selaku warga negara sepatutnya mengetahui tentang empat pilar
kebangsaan, karena empat pilar kebangsaan dan mengajak masyarakat untuk menjaga
nilai-nilai kemanusiaan, serta selalu mengedepankan musyawarah agar terjalin
persatuan dan kesatuan bangsa.[Dw]