ACEH
SELATAN - Wakil Ketua Pusat Kajian Analisis Transaksi Keuangan
(PuKAT) Aceh mempertanyakan penyaluran pestisida bantuan untuk kelompok tani
dari Dinas Pertanian dan Perternakan (Distannak) Kabupaten Aceh Selatan. Paket
pestisida tersebut dianggarkan dalam APBK Perubahan 2015.
"Dalam APBK Perubahan
2015, ada pengadaan bibit jagung dan pengadaan pestisida untuk delapan kecamatan
dalam Kabupaten Aceh Selatan. Bibit jagung kabarnya sudah disalurkan, sedangkan
pestisida belum di salurkan," kata Ketua PuKAT Aceh, Adi Irawan kepada
LintasAtjeh.com, Jum’at (19/8/2016).
Kata dia, dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPK Dinas Pertanian dan Peternakan, paket pestisida
bantuan sudah dilakukan pembelian, namun tidak sampai kepada masyarakat dengan
alasan untuk pembelian pupuk dan dialihkan ke pembelian traktor.
“Namun untuk pembelian
traktor juga belum diketahui keberadaannya. Kita minta kepada pihak penegak
hukum agar mengusut kasus ini," ungkap Adi.
Adi menyebutkan ada delapan kecamatan belum menerima pupuk yakni
Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Pasie Raja, Kleut Timur,
Kleut Utara, Kleut Selatan, Kleut Tengah, Bakongan, dan Trumon dengan luas
areal 847 Hektar.
"Saya sudah cek ke kecamatan,
mereka mengaku tidak mendapatkan bantuan pestisida tersebut, bahkan masyarakat
petani terpaksa membeli pestisida sendiri," sebutnya.
Kita coba konfirmasi
kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Aceh Selatan, Yulizar
tapi dirinya tidak ada di tempat, ketika dihubungi lewat HP nomornya tidak
aktif. Kata stafnya, dia mungkin sedang ada kegiatan luar.
Sementara, Sekretaris
Dinas Pertanian dan Peternakan, Maryam ketika dikonfirmasi mengatakan tidak
tahu hal itu.
"Saya tidak tahu hal
itu, coba tanya saja hal itu kepada Kabid Produksi," ucapnya singkat.
Sedangkan Kabid Produksi
Distannak Aceh Selatan Ishaq, ketika dikonfirmasi ia juga mengaku tidak
mengetahuinya.
"Saya baru menjabat
disini," kilahnya.[Delfi]
