-->

Gadjah Puteh : Walikota Langsa Jangan Semena-mena Gusur Warga Rel KAI

10 September, 2016, 14.11 WIB Last Updated 2016-09-10T07:11:24Z

LANGSA – LSM Gadjah Puteh menilai Walikota Langsa berperilaku arogan dan tidak berpihak pada masyarakat miskin terkait penggusuran warga di bantaran rel KA Kota Langsa. Kebijakan tersebut telah melukai hati masyarakat dan warga yang tidak punya tempat berteduh. Selama ini mereka cuma bisa menggantungkan hidupnya pada tanah negara tersebut.

Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2, tentang warga negara dan penduduk, yang semestinya mendapat perhatian khusus dan perlindungan oleh Pemerintah Kota Langsa. Mereka juga warga kota yang berhak mendapatkan fasilitas hidup, Pemko Langsa hendaknya lebih dahulu mempersiapkan rumah sederhana bagi mereka sebelum direlokasi ke kawasan baru.

“Menurut keterangan beberapa warga, mereka hanya diberikan uang pindah sejumlah 3 juta dan lokasi baru yang masih kosong. Logikanya bahwa dengan kondisi mereka saat ini sangat tidak mungkin rumah di lokasi baru dapat terbangun dengan dana minim tersebut,” demikian kata Direktur Eksekutif Gadjah Puteh Sayed Zahirsyah melalui siaran persnya kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (10/9/2016).

Lebih lanjut Sayed mengatakan secara umum mereka adalah warga yang kemampuannya dibawah rata-rata, karena kalau mampu mana mungkin mereka mau menumpang di tanah PT KA tersebut.

“Amatan kami di lapangan, penggusuran ini dikarenakan ada kepentingan pihak ketiga yang ingin meraup keuntungan dan hilang rasa kemanusiaannya. Jadi, penggusuran ini terkesan mengejar target karena ada pihak yang ingin segera melakukan kegiatannya di lokasi tersebut,” sindirnya.

Sebagai contoh, imbuh dia, rumah sederhana bagi masyarakat Pusong yang terbangun secara keseluruhan baru kemudian mereka direlokasi, sehingga tidak ada kesan terburu-buru. Cina saja punya perasaan saat menggusur rumah warga, dia lebih dahulu mempersiapkan rumah susun Kalijodo.

“Terlebih lagi dalam menghadapi Hati Raya Idul Adha ini, warga tentu dipusingkan dengan persoalan pindah yang belum tentu kemana. Biaya pindah pasti tidak mencukupi untuk mendirikan tempat teduh yang baru,” cetus Sayed.

“Sebagai sesama saudara dan pemerhati sosial, Gadjah Puteh merasa prihatin dengan nasib mereka. Kita mengharapkan agar Pemko Langsa dapat segera merealisasikan rumah yang sederhana bagi mereka,” pungkasnya.[Rls/SM]
Komentar

Tampilkan

Terkini