IST |
SABANG -
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akan lebih memfokuskan kompetensi
anggotanya, sehingga mampu bekerja profesional sebagai pekerja informasi.
"Kompetensi inilah
yang menjadi rekomendasi penting dari hasil Konferensi Kerja Nasional PWI 2016
di Sabang," kata Ketua PWI Pusat Margiono di Sabang, Minggu (16/10/2016).
Margiono mengatakan,
meningkatkan kompetensi wartawan adalah pekerjaan utama PWI sebagai organisasi
profesi. Dengan semakin meningkatnya kompetensi, maka akan semakin profesional
wartawan dalam mencari, membuat, dan menyiarkan informasi.
Selain itu, kata dia, PWI
juga mendorong anggotanya untuk secara maksimal berkomitmen memang sertifikasi
kompetensi. Sertifikasi kompetensi ini bukti seorang wartawan profesional.
"Sertifikasi
kompetensi ini yang membedakan seseorang wartawan profesional dengan
pekerja-pekerja informasi lainnya yang bukan wartawan," kata Margiono
menyebutkan.
Saat ini, sebut Margiono,
10 ribu wartawan di Indonesia sudah memegang sertifikat kompetensi. Dari 10
ribu tersebut, 8.000 di antaranya merupakan anggota PWI.
Dari jumlah 8.000
tersebut, 8.000 anggota PWI lainnya belum memegang sertifikat kompetensi. Ke
depan, kami akan bekerja kerja agar semua anggota PWI memegang sertifikat
kompetensi Margiono menambahkan, sertifikat kompetensi ini juga untuk mengantisipasi
semakin menguatkan peran media sosial.
Padahal, media sosial tersebut bukanlah
bagian dari pers, Margiono mengharapkan Dewan Pers yang mengeluarkan sertifikat
kompetensi mengumumkan siapa saja wartawan yang memegang kartu sertifikasi
kompetensi. Termasuk mengumumkan perusahaan pers yang sudah memenuhi standar kompetensi
pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017.
"Selain itu, juga
perlu disertai pengumuman bahwa sumber informasi hendaknya mengutamakan
wartawan yang sudah mengantongi sertifikat kompetensi," kata Margiono.
Sekretaris Panitia Daerah
Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) PWI 2016 Hendra Handayan mengatakan,
kegiatan ini diikuti ketua dan pengurus PWI Pusat serta PWI Provinsi dari seluruh
Indonesia.
"Konferensi kerja ini
merupakan agenda rutin PWI yang berlangsung sejak 14 hingga 16 Oktober 2016.
Kegiatan ini terselenggara atas Wali Kota dan Pemerintah Kota Sabang,"
katanya.
Hendra mengatakan, selain
membahas agenda kerja PWI, peserta konferensi juga dibawa mengelilingi Pulau
Weh dan mengunjungi objek-objek wisata yang ada di pulau paling ujung barat
Indonesia tersebut. Termasuk mengunjungi Tugu KM Nol Indonesia.
Konferensi ini ditandai
dengan penanaman pohon yang menjadi ciri khas setiap provinsi oleh
masing-masing ketua PWI di Taman Sabang Merauke, Sabang. Para peserta
konferensi juga menghadiri peresmian Kantor PWI Sabang.
Pada konferensi kerja ini,
lanjut dia, PWI Pusat memberikan tanda anggota kehormatan PWI kepada Wali Kota
Sabang H. Zulkifli Adam. Dan sebaliknya, Wali Kota Sabang menobatkan sejumlah
Ketua PWI Provinsi sebagai duta wisata Sabang.
"Kami berharap dengan
adanya kegiatan berskala nasional ini akan semakin mengenalkan Sabang dan Pulau
Weh ke masyarakat di seluruh Indonesia sebagai daerah tujuan wisata di ujung
barat Indonesia," kata Hendra Handayan.[Rls]