BANDA
ACEH
- Tim Irwandi-Nova Pusat mengeluarkan statement sehubungan dengan insiden
penurunan dan pengrusakan atribut Posko Irwandi-Nova dan Bendera Partai Aceh di
Kecamatan Kembang Tanjong Pidie.
Hal tersebut disampaikan Ketua
Tim Irwandi-Nova Pusat, Samsul Bahri Ben Amiren alias Tiong melalui siaran
persnya kepada LintasAtjeh.com, Rabu (02/11/2016).
Samsul Bahri yang juga
tokoh PNA ini mengungkapkan tentang kronologis kejadian yang sempat memanaskan
situasi politik di Kabupaten Pidie.
Kejadian bermula pada tanggal
1 Nopember 2016, Pengurus Partai Aceh (PA) Kecamatan Kembang Tanjong mengadakan
acara di aula dekat Kantor Camat Kembang Tanjong yang posisinya berada di depan
Posko Irwandi-Nova Kembang Tanjong. Sehingga Pengurus PA meminta izin kepada
Pengurus Posko Irwandi-Nova Kembang Tanjong untuk menaikkan bendera PA di sekitar
Posko Irwandi-Nova, dengan kesepakatan jam 5 sore setelah acara selesai bendera
PA tersebut diturunkan.
“Kesepakatan ini diketahui
oleh Panwaslih Kecamatan. Namun sampai jam 8 malam bendera tersebut belum
diturunkan, sehingga Koordinator Posko Irwandi-Nova melaporkan hal ini ke
Panwaslih Kecamatan, Polsek dan Koramil Kembang Tanjong. Setelah dimediasi
disepakati semua bendera, termasuk bendera Partai Nasional Aceh (PNA)
diturunkan. Pada jam 10 malam semua bendera diturunkan oleh masing-masing tim,”
jelas Tiong.
Selanjutnya, pada tanggal
2 Nopember 2016 jam 5 pagi, Pengurus Posko Irwandi-Nova Kembang Tanjong
mendapati semua spanduk dan baliho termasuk bendera PNA di jalan dan teras
posko Kembang Tanjong sudah dirusak dan
dibakar. Kemudian pada jam 8 pagi,
Koordinator Posko Irwandi Nova Kembang Tanjong melaporkan kembali ke Panwaslih,
Polsek dan Koramil Kembang Tanjong. Sekitar jam 9 pagi pihak Polsek, Danramil
dan Panwaslih Kecamatan mendatangi lokasi Posko Irwandi-Nova Kembang Tanjong.
“Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk dilakukan
mediasi oleh pihak Panwaslih Kecamatan. Dengan cara menghadirkan pimpinan PA
Kecamatan Kembang Tanjong. Namun sampai jam 11 siang Panwaslih belum bisa
melakukan mediasi dengan alasan belum ada petunjuk dari Panwaslih Kabupaten
Pidie,” bebernya.
Kala itu, masa pendukung
Irwandi-Nova dan masyarakat Kembang Tanjong sudah berkumpul di depan Posko Irwandi-Nova dengan
jumlah sekitar 500 orang dan mediasi belum
juga terjadi, maka massa bergerak
untuk melakukan penurunan bendera dan atribut PA sekitar jam 11.00 WIB.
“Pada jam 11.15 WIB, Pj
Ketua DPW PNA Pidie Thamren Ananda menghubungi Kapolres Pidie karena sudah
tidak sanggup menenangkan massa. Sekitar
jam 12 Kapolres tiba di lokasi dan sebelumnya Kasat Intel beserta pihak
kepolisian sudah berada di lokasi kejadian,” demikian ungkap Tiong.
Berdasarkan kronologis
tersebut, Tim Irwandi Nova (TIN) Pusat menyampaikan beberapa hal sebagai
berikut:
Petama,
memberikan apresiasi kepada pengurus Posko Irwandi-Nova Kecamatan Kembang Tanjong,
Tim Irwandi-Nova Kabupaten Pidie dan Pj Ketua DPW PNA Pidie yang telah berusaha
menempuh upaya hukum dengan melaporkan beberapa insiden kepada penegak hukum
Pilkada yaitu Panwaslihcam dan juga kepolisian sektor Kembang Tanjong.
Kedua,
memberikan apresiasiasi kepada seluruh pihak yang telah menyelesaikan
perselisihan ini dengan musyawarah mufakat sehingga terciptanya kesepakatan
damai.
Ketiga,
soal reaksi massa yang menurunkan atribut adalah spontanitas tanpa dikomandoi
dan disebabkan karena lambatnya respon pihak Panwaslihcam atas laporan
pengrusakan atribut Irwandi-Nova.
Keempat,
bahwa reaksi ini juga bukan karena dendam namun lebih sebagai luapan kekecewaan
massa terhadap penyelenggara Pilkada.
“Kehadiran Saudara Thamrin
Ananda di lokasi insiden bukan untuk memprovokasi massa karena Thamrin Ananda
sejak September 2016 menjabat sebagai Pj Ketua DPW PNA Pidie. Dan saat kejadian,
Saudara Thamrin secara aktif berusaha menenangkan massa. Karenanya kami
menyesalkan pernyataan Juru Bicara Partai Aceh di Media Aceh yang menuduh secara sepihak insiden di Kembang Tanjong
dikomandani oleh Saudara Thamrin Ananda,” sanggah Samsul Bahri.
“Untuk itu, kepada seluruh
Tim Irwandi-Nova baik dari relawan maupun kader partai pengusung agar tetap
solid, terpimpin dan tetap menjaga situasi yang kondusif demi kenyamanan dan
keamanan masyarakat dalam menentukan pilihannya pada Pilkada 2017,” demikian
instruksi Ketua Tim Irwandi-Nova Pusat, Samsul Bahri.[Rls]