IST |
JAKARTA - Pernyataan Presiden Jokowi
bahwa aksi demonstrasi ditunggangi aktor politik bisa dianggap makin
memperkeruh suasana. Bahasanya sangat bersayap dan bisa menimbulkan
muftitafsir.
Publik
bisa secara liar akan menerka-nerka siapa pihak yang dituduh presiden. Hal
tersebut dapat mengundang kegaduhan baru.
“Kami para demonstran yang
melakukan aksi demonstrasi merasa terlecehkan oleh pernyataan presiden
tersebut. Presiden secara tidak langsung telah menuduh para demonstran sebagai
obyek tunggangan. Ini jelas tuduhan yang sangat menyakitkan dan sekaligus cerminan
presiden yang anti kritik,” kata Sya’roni
Sekjend Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan
Keadilan (HUMANIKA) kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (05/11/2016).
Menurutnya, jika presiden dengan
seenaknya menuduh aksi demonstrasi ditunggangi aktor politik, apa bedanya
dengan publik yang menuduh Jokowi melindungi Ahok??!!!
“Sebagai presiden,
semestinya Jokowi tidak dengan mudah melontarkan pernyataan yang tidak
berdasar. Presiden bisa bertindak lebih bijak untuk mendinginkan suasana,” sebut Sya’roni.
Jokowi, kata dia, jangan mudah menyalahkan
pihak lain. Lebih bijak jika introspeksi ke dalam dulu. Tidak menutup
kemungkinan bawahannya yang kurang tepat menyikapi aksi demonstrasi.
“Jika itu yang terjadi,
maka evaluasi harus segera dilakukan,”
tegasnya.[Rls]