-->

Pemuda Muhammadiyah Launching Sekolah Rakyat

13 November, 2016, 22.02 WIB Last Updated 2016-11-14T10:37:37Z
BANDA ACEH - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Banda Aceh melalui Bidang Politik, Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga melakukan Launching Sekolah Rakyat tentang Ideologi, Politik dan Hak Asasi Manusia (Ideopolham).

Kegiatan ini dilaunching oleh Ketua PD Muhammadiyah Kota Banda Aceh, Sulthan Muhammad Rusydi, Sabtu (12/11/2016) kemarin, di Aula Akbid Muhammadiyah Punge.

Sekolah Rakyat ini akan dibuka sejak 25 November-4 Desember 2016 dan dimulai masuk perdana 10 Desember 2016.

Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh Taufik Riswan Al-Masyitah mengatakan, keberadaan sekolah rakyat nantinya dapat mendidik dan mencetak generasi yang berideologi politik dan Hak Asasi Manusia.

"Tentunya ideologi dan politik Islam yang kita dambakan akan lahir dari sekolah tersebut," jelas Taufik Riswan.

Ia menyebutkan, siapa saja bisa mendaftar di Sekolah Rakyat tersebut, pelajar mahasiswa dan juga masyarakat umum.

"Kami ucapkan apresiasi atas inisiatif Bidang politik dalam menciptakan generasi kedepan yang siap berkiprah di bidang politik," jelasnya.

Apa yang dilakukan hari ini, kata Taufik, sebagai salah satu sikap nyata dan sikap kritis Pemuda Muhammadiyah yang beretos kerja.

"Karena Muhammadiyah tidak hanya bicara politik tapi juga rangkaian dari amal makruf nahi mungkar," tegasnya.

Ia mengatakan, gerakan pemuda Islam dalam menggerakan organisasi dan beramal saleh, secara ilmiyah dalam tatacara masyarakat.

"Ia berharap kader Muhammadiyah juga bisa menjadi kader ummat dan masyarakat," harapnya.

Sementara Ketua PD Muhammadiyah Kota Banda Aceh, Sulthan Muhammad Rusydi menyampaikan bahwa pada akikatnya Islam tidak bisa dipisahkan dengan politik, hanya saja, pertarungan antara kebenaran dan kebathilan tidak bisa terkadang dimenangkan oleh kebenaran. Maka, bila kebathilan yang menang membuat menusia semakin berkuasa karena bercampur sifat syaitan.

"Dan ingat sifat syaitan ini telah lupa membuat mereka berzikir kepada allah," tegasnya.

Sulthan Muhammad Rusydi juga menyampaikan, partai itu, ada Partai Islam dan juga partai Syaitan. Selain itu, lanjutnya, ideologi dan keyakinan hidup manusia berada pada koridor dan kelompok yang mana.

"Ketika kita terjadi perbedaan ideologi, maka terjadilah kles. Dan ini dinamakan perang ideologi," jelasnya.

Untuk itu pula, sambungnya, Muhammadiyah berasas dan ideologi Islam secara menyuruh atau kaffah bukan setengah-setengah dalam menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah, kata dia, sebagai organisasi dakwah yang menggerakan, pendidkan dan lembaga sosial demi mendakwahkan Islam.

Pada kesempatan ini, ia mengingatkan pemimpin Islam harus dapat dipercaya ummat dan tidak menjanjikan yang tidak mampu dijalankan.

"Semoga saja kita di Aceh tidak terjadinya krisis kepercayaan kepada pemimpin," harapnya.
Ummat Islam ada umat yang terbaik, dan lebih percaya kepada muslim dibandingkan dengan pemimpin non muslim.

Dalam kegiatan yang dirangkai dengan seminar ini, menghadirkan, Tokoh Intelektual Islam Berkemajuan, Dr. Taufik A Rahim, Phd dan Ketua PWPM Aceh, Munawar Syah.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini