-->

Proyek Irigasi Kayee Lee Membahayakan Pengguna Jalan

20 November, 2016, 00.05 WIB Last Updated 2016-11-19T17:05:49Z
ACEH BESAR -  Proyek irigasi di sepanjang Jalan Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, berbahaya bagi pengendara. Para pengguna jalan harus ekstra hati-hati selama pengerjaan proyek irigasi yang tidak memperhitungkan keselamatan pengguna jalan karena menumpuk seenaknya material di badan jalan. Para pengawas ataupun pengerja proyek dinilai tidak profesional.

Ini dikarenakan banyak bahan material seperti batu gunuung, pasir kerikil asal main letak saja di lokasi bahkan hingga memakan badan jalan tersebut. Mulai dari Simpang masuk Jalan Kayee Lee hingga ke Jalan Ateuk, Kecamatan Simpang Tiga, banyak terlihat bebatuan dan pasir kerikil yang menjadi penguasa jalanan.

Azwar warga Aceh Besar kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (19/11/2016), menjelaskan bahwa proyek tersebut seakan tanpa pengawasan dikarenakan bahan material sampai memakan badan jalan bukan hanya terjadi satu hari saja. Melainkan sudah berjalan hampir satu bulan lebih.

"Pernah saya bilang sama pengerja proyek ini agar dirapikan bebatuan yang memakan badan jalan digeser kesamping sedikit," kata Azwar.

Ia sangat menyayangkan kalau kondisi jalan sempit ditambah material batu gunung yang tidak ada kontrol dari pengawas proyek bisa membahayakan para pelintas jalan Kayee Lee. Azwar meminta agar pihak Pemkab Aceh Besar untuk turun menindak pengerjaan yang bisa membahayakan pengendara.

"Jangan gara-gara batu-batu berserakan di jalan jadi ada korban jiwa. Bisa saja dituntut yang mengerjakan proyek irigasi ini. Jangan sampai juga masyarakat disini menyurati Pemkab Aceh Besar agar lebih baik proyek ini dihentikan. Daripada sampai memakan korban jiwa karena keteledoran di proyek ini," ucap Azwar.

Sementara itu, Marwan Muhammad pengguna jalan yang juga warga Aceh Besar yang sama menilai pengerjaan proyek irigasi ini tidak  memikirkan keselamatan warga akibat yang dibuatnya itu, karena proyek ini setiap hari memacetkan jalan.

"Banyak tumpukan material yang tidak teratur ditambah lagi macet terus jalan ini. Batu gunung dan pasir kerikil sampai memakan badan jalan. Kita harap Pemkab Aceh Besar juga harus melihat kondisi jalan tersebut, setiap menjelang jam pulang anak sekolah kemacetan tak bisa dihindari lagi. Apalagi saat menjelang pulang kerja. Karena jalan ini juga sebagai jalan alternatif jadi sangat ramai," tutupnya.

Salah seorang anggota DPRK Aceh Besar Zulfikar, SH, kepada LintasAtjeh.com yang kebetulan melewati jalan tersebut juga sangat menyesalkan kesemrautan pelaksanaan pekerjaan yang terkesan tidak memperhitungkan kenyamanan warga. Akibat macetnya arus lalu lintas di lokasi proyek. 

Politisi Partai NasDem itu terpaksa turun dari kendaraan dan memfungsikan diri sebagai pengatur lalulintas yang sedang macet total.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini