-->

PT. Waskita Karya Pecat Pekerja Lokal Aceh

10 November, 2016, 03.18 WIB Last Updated 2016-11-09T20:19:37Z


BANDA ACEH - Banyak para pencari kerja lokal di Aceh tidak diterima bekerja oleh kaki tangan PT. Waskita Karya. Bahkan para pekerja lokalpun mau dikurangi. Ada apa ini?

“Kenapa para pekerja dari luar Aceh terus berdatangan ke Aceh? Sementara di Aceh sendiri masih banyak pengangguran," cetus Mahdar kepada LintasAtjeh.com, Selasa (8/11/2016).

Menurutnya, banyak para pencari kerja lokal Aceh mentah-mentah ditolak kaki tangan pihak perusahaan Waskita Karya.

“Mendiskriminasi para pencari kerja lokal Aceh sama dengan membangun pertikaiaan di Aceh, Bek meugilho kamoe (jangan injak kami).”  Kata Jamaluddin.

Menurut informasi yang diperoleh LintasAtjeh.com di lapangan, para pekerja lokal Aceh dalam pembangunan MRB (Masjid Raya Baiturrahman) ada beberapa pekerja lokal yang sudah diberhentikan dengan sebab yang tak logis.

“Pasalnya, karena sudah mau selesai proyek, maka dilakukan pengurangan pekerja. Tapi kenapa mesti sasarannya kepada para pekerja lokal Aceh," terang Jamaludin.

Pada dasarnya, setiap pekerja dan buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).

Informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com baru-baru ini di lapangan, banyak para pencari kerja orang Aceh yang meminta kerja, tapi tidak diterima oleh kaki tangan Perusahaan Wakita Karya.

Sedangkan Proyek MRB berjalan di Aceh dan orang Aceh banyak yang menganggur dan terjepit secara ekonomi. Kenapa tidak diterima para pencari kerja lokal Aceh?

“Harapan pekerja lokal  Aceh untuk  tetap bekerja masih tergolong  tinggi , mengingat di segala sektor  banyak didominasi  pekerja dari luar Aceh. Sementara pekerja lokal Aceh sendiri masih sangat banyak yang membutuhkan pekerjaan,” cetus Koordinator pekerja lokal Aceh Jamaluddin yang dipecat dari Waskita Karya.

Hingga berita ini dilansir, LintasAtjeh.com belum berhasil melakukan konfirmasi terkait pemecatan sejumlah pekerja lokal Aceh  yang diduga didiskriminasi pihak Waskita Karya.[TIM]
Komentar

Tampilkan

Terkini