BANDA
ACEH
- Pemerintah Jepang mengundang enam siswa di dua sekolah yang ada di Aceh untuk
mewakili Indonesia guna mempresentasikan kertas kerja mereka terkait dengan
kebencanaan gempa bumi dan tsunami.
Presentasi tersebut akan
disampaikan pada workshop natural disaster dalam rangka memperingati word
tsunami awarness day di negeri Sakura.
SMAN 1 Peukan Bada Aceh
Besar dan SMAN 1 Banda Aceh akan ikut dalam pertemuan siswa tingkat SMA
internasional yang diselenggarakan di Jepang, pada tanggal 21 hingga 29
November 2016 mendatang. Enam orang siswa dan seorang kepala sekolah dari dua
sekolah tersebut diundang untuk mengikuti event internasional ini.
Kegiatan ini akan diikuti
oleh 342 pelajar dari 74 sekolah setingkat SMA yang tersebar dalam 31 negara.
Peringatan hari bencana tsunami dunia kali ini didukung penuh oleh pemerintah
Jepang sebagai penyelenggaraan workshop.
Kepala Sekolah SMAN 1
Peukan Bada, Hj. Aminah Daud, S.Pd, M.Pd, mengucapkan terimakasih terhadap
seluruh pihak yang terus mendorong pihaknya dalam meningkatkan prestasi belajar
anak di sekolah.
“SMAN 1 Peukan Bada
merupakan salah satu sekolah yang hancur akibat bencana alam gempa dan
tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
Namun musibah tersebut tidak menjadi hambatan kami, dan terus bangkit serta
mengukir berbagai prestasi di tingkat lokal, nasional maupun internasonal.
Semua tak luput atas peran semua pihak yang terus mendukung dan medoakan untuk
keberhasilan anak-anak peserta didik kami,” kata Aminah Daud, Kamis
(10/11/2016).
Dirinya mengaku,
setidaknya selama dua bulan terakhir, perwakilan Indonesia ke Jepang tersebut
telah mempersiapkan materi presentasi tentang kebencanaan yang terjadi di Aceh
baik saat terjadi maupun pasca musibah bencana.
Pihaknya turut
berterimakasih kepada Universitas Syiah Kuala dan Lembaga LCO Aceh yang telah
membekali kesiapan mewakili Indonesia untuk tampil dalam pertemuan
Internasional di Jepang akhir bulan ini.
“Di Jepang nanti kegiatan
utamanya setiap negara akan mempresetasikan hasil kerja yang telah diberikan
topiknya. Kemudian didiskusikan. Termasuk berkunjung ke wilayah-wilayah yang
berdampak tsunami di Jepang,” imbuhnya.[Rls]