-->








IPPAT Banda Aceh: Jangan Beri Pemahaman Salah Tentang Politik

08 Januari, 2017, 01.12 WIB Last Updated 2017-01-08T13:56:36Z
BANDA ACEH - Melihat kondisi perkembangan Pilkada, berbagai asumsi yang lahir di kalangan pemuda dan mahasiswa bervariasi. Bahkan klaim politis sering disalahartikan, sehingga melewati batas-batas yang seharusnya.

Organisasi kepemudaan harus lebih terlihat cerdas dalam memaknai perkembangan politik, jangan sampai hanya karena berada pada kepentingan politik lainnya dengan mudah mengintruksikan kepada pihak tertentu untuk tidak terlibat.

"Apalagi sampai memerintah (mengharuskan) ulama dan santri untuk bersikap netral di Pilkada 2017. Ini ranah yang sudah melebihi zona organisasi kepemudaan," demikian ungkap Wakil Ketua IPPAT (Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur) Banda Aceh, Musafir kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (07/01/2016).

Semestinya, lanjut Musafir, kita harus menjadi organisasi yang lebih solutif ketimbang melakukan hal-hal yang demikian. Tidak ada ketentuan apapun tentang keterbatasan tersebut. Jika ada pernyataan tentang keberpihakan politik yang akan merusak kesucian ulama dan santri ini kegagalan dalam berpendapat.

"Saya yakin pemuda dan mahasiswa Aceh Timur dimanapun berada, mengetahui mana yang benar dan mana yang keliru. Semoga saja ini tidak disalahartikan," ujar dia.

Mantan Gubernur Fakultas FEBI UIN Ar-Raniry ini juga menambahkan bahwa publik harus mengetahui, bahwa pernyataan “organisasi kepemudaan” yang mengharuskan ulama dan santri netral ini merupakan pernyataan sebuah organisasi yang tidak mewakili dari 24 kecamatan di Aceh Timur.

"Semua tahu akan hal itu. Alangkah lebih elegannya apabila sebagai pemuda, mahasiswa, baiknya jika kita terus belajar menggali kompentensi diri. Jangan memberikan pemahaman salah tentang perkembangan politik," katanya.

Sebagai Wakil Ketua Advokasi IPPAT, kata dia, saya meminta kepada semua pemuda dan mahasiswa Aceh Timur Banda Aceh, jangan terlalu jauh masuk ke dalam skala politik. Waktu kita untuk belajar dan mengasah potensi diri tidak banyak untuk menyikapi hal-hal demikian.

"Yang perlu dipahami bersama, selama ini sebagai agen perubahan kita masih jauh dari kata layak. Peranan yang kita lakukan belumlah bisa dirasakan oleh masyarakat, oleh karenanya dengan terus belajar dan mengasah. Suatu saat, kita sebagai agen perubahan mampu memberikan dampak nyata bagi daerah," terangnya lagi.

Sementara itu, IPPAT Banda Aceh selama ini terus memantau perkembangan politik di Banda Aceh. Juga sering melakukan diskusi-diskusi politik yang dengan hal tersebut bisa memberikan pemahaman yang baik dan jauh dari konfrontasi dengan pihak-pihak peserta politik.

"Dan tadi pun, Ketua Umum IPPAT meminta kepada saya agar lebih bijaksana dalam memberikan pemahaman kepada publik. Ia berpesan agar tidak ada yang merasa terganggu dengan pernyataan ini," pungkas Musafir.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini