-->








Pernyataan Mengejutkan Mamak Bahri Soal Penyakit Baru Partai Aceh

14 Januari, 2017, 02.40 WIB Last Updated 2017-01-13T19:48:35Z
ACEH SELATAN - "Kami juga pendiri-pendiri PA, setelah kami keluar dari PA tinggalah kawan kami yang belum dewasa dalam berpikir secara demokratis. Kami menghimbau kepada tim nomor 5 ada jurus mendidik sedikit kepada anak buah di lapangan".

Pernyataan tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Pemenangan Irwandi-Nova Aceh Selatan, Samsul Bahri atau sering disapa Mamak saat digelar jumpa pers di Kantor Media Center Pemenangan Irwandi-Nova Aceh Selatan Jl. Merdeka Tapaktuan, Jum'at (13/01/2017).

Menurut Mamak, pasca insiden Trumon, ada pihak-pihak yang sengaja memperuncing masalah, berbicara ke media tanpa mengetahui awal permasalahannya.

"Padahal yang menjadikan kekesalan kami adalah pada hari Rabu tanggal 11 pukul 11.00 WIB, ketika diperjalanan menuju tempat mediasi di Polsek Trumon, justru terjadinya perusakan APK dan pembakaran bendera PNA di Posko Irwandi-Nova di Jambo Dalem, Trumon Timur," ujarnya.

Dalam hal ini juga, kata dia, kami menghimbau yang tidak mengerti tentang perjuangan lebih baik diam, seperti Abu Heri Rotterdam yang mencoba masuk jauh kedalam tubuh kami yang dulu bersatu. Sehingga agak memancing suasana.

“Seperti Heri Suhadi, dimana dia dapat Abu Rotterdamnya itu, bukankah dia pendatang di tubuh PA, tiba-tiba sudah mendapat “Abu Rotterdam,” beber Mamak.

"Yang lebih parahnya lagi, kalau tidak mendukung PA dianggap pengkhianat. Ini merupakan penyakit baru. Maka melalui media, kami selaku kombatan menghimbau, PA lahir karena adanya kesepakatan damai  MoU di Helsinki agar menjunjung demokrasi," tandasnya.

Hadir dalam konferensi pers tersebut diantaranya Koordinator Pemenangan Wilayah Barat Selatan Irwandi-Nova Abrar Muda, Ketua Sekber Aceh Selatan Abdullah, Ketua PNA Aceh Selatan Tgk Amran dan Ketua DPC PDIP Aceh Selatan Jasrial, Koordinator Mantan Kombatan Syafrizal serta puluhan anggota tim pemenangan Irwandi-Nova.[Delfi]
Komentar

Tampilkan

Terkini