-->








TA Khalid: Masyarakat Tamiang Wajib 'Menangkan' Kandidat Usungan PA

15 Januari, 2017, 00.19 WIB Last Updated 2017-01-14T17:19:02Z
ACEH TAMIANG - Calon Wakil Gubernur Aceh nomor urut 5, Ir. H. TA Khalid, MM, didampingi Paslon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut 1 (satu), Ir. Rusman dan HM Ichsan melakukan silaturrahmi dengan masyarakat Aceh Tamiang, di Kampung Sungai Kuruk Tiga, Kecamatan Seruway, Sabtu (14/01/2016).

Pantauan LintasAtjeh.com, kunjungan Ir. H. TA Khalid, MM, beserta rombongan ke Kampung Sungai Kuruk Tiga, Kecamatan Seruway, disambut antusias sekitar 2000 warga serta para simpatisan dan juga relawan pemenangan paslon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh nomor urut lima, dan paslon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu.

Selain dihadiri oleh paslon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu, Ir. Rusman dan HM Ichsan, pada acara tersebut juga terlihat Ketua PA Dilza Fatia, Sekretaris PA Syahri El Nasir, S.Kom, Anggota DPRK dari PA Fadlon, Ketua Gerindra Suprianto, ST, Wakil Ketua Golkar Suprianur, SH, Ketua KPPA Komandan Bayou, Ketua Relawan RI-1 Burhanuddin serta sejumlah anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra dan juga Golkar.  

Dalam orasi politiknya, TA Khalid, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, menyampaikan himbauannya kepada masyarakat Aceh Tamiang agar tidak pernah melupakan sejarah Aceh yang merupakan daerah modal dan 'saham terbesar' bagi Republik Indonesia untuk menyelamatkan Proklamasi 17 Agustus 1945, karena Aceh adalah satu-satunya wilayah yang belum pernah tunduk terhadap negara penjajah.

"Sebagai daerah modal, awalnya Aceh dijanjikan Gubernur Sumatera, namun kemudian perjanjian itu dicabut oleh pemerintah pusat. Sehingga rakyat Aceh merasa kecewa dan akhirnya lahir pemberontakan DI/TII. Perlawanan DI/TII kemudian berakhir dengan perjanjian damai, yang dikenal dengan sebutan Ikrar Lamteh. Saat itu Aceh kembali dijanjikan sebagai daerah istimewa," terang TA Khalid.

Namun, jelas TA Khalid, perjanjian untuk memberikan keistimewaan buat Aceh juga tidak terealisasi, sehingga memunculkan gerakan perlawanan yang bernama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan kemudian kembali diakhiri dengan perdamaian antara pihak Indonesia dengan GAM, yang disepakati secara bersama dan dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU).

Menurut TA Khalid, jika butir-butir yang telah disepakati secara bersama oleh pihak Indonesia dengan GAM yang telah dituangkan dalam MoU Helsinki, tidaklah atau gagal terealisasi, bukanlah tidak mungkin bahwa suatu saat nanti Aceh akan gejolak lagi.

"Kita sebagai rakyat Aceh harus sepakat agar kedepan tidak ada lagi keributan di Aceh, karena yang akan menelan korban adalah nyawa anak cucu kita. Maka jalan politik yang terbaik bagi kita sebagai rakyat Aceh saat ini adalah memberikan kepercayaan atau mandat kepada Partai Aceh sebagai pihak penagih janji yang telah sama-sama disepakati dengan pihak pemerintah pusat. Dan haruslah kita sadari bahwa pemegang kwitansi politik di Aceh sekarang ini adalah Partai Aceh," beber TA Khalid.

Oleh karenanya, atas pertimbangan tersebut, sejumlah partai nasional di Aceh, yakni Gerindra, PKS, PBB, PPP dan PAN telah jauh-jauh hari menyatakan sikap mendukung sepenuhnya serta siap bekerja untuk memenangkan calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh yang diusung oleh Partai Aceh. Perlu diketahui bahwa DPP PAN di pusat memberikan surat dukungan untuk Pak Tarmizi Karim, tapi pengurus PAN di Aceh tetap bersama PA. Mereka telah siap tahan badan bila dipecat oleh pengurus pusat, namun mereka tetap berkoalisi dengan Partai Aceh.

"Diakhir pembicaraan saya ini, saya titipkan pesan kepada masyarakat Tamiang bahwa calon Gubernur Aceh nomor urut lima, H. Muzakir Manaf dan calon Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu, Ir. Rusman adalah marwah yang wajib kita menangkan secara bersama pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang," tutup TA Khalid yang disertai tepuk tangan 2000  warga yang hadir.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini