-->

Kritikan Pedas 2 Lembaga Masyarakat untuk Kunker DPRK Langsa

22 Maret, 2017, 17.27 WIB Last Updated 2017-03-22T14:21:48Z
IST
LANGSA - Dengan berkedok kunjungan kerja (Kunker) ke Surabaya dan Bali, Anggota DPRK Langsa sukses ‘menggerogoti’ uang rakyat. Padahal kunjungan kerja yang rutin dananya dianggarkan dalam setiap tahun APBK Langsa itu sama sekali tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Malah faktanya anggota dewan justru memanfaatkan moment tersebut untuk berwisata dengan mengikutsertakan sanak keluarga masing-masing.

Kritikan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Al Mahdaly, kepada LintasAtjeh.com, Rabu (22/03/2017), di Langsa.

Menurut Waled, pihaknya sangat menyesalkan sikap Anggota DPRK Langsa yang tidak peka dalam melihat kondisi ekonomi masyarakat Kota Langsa. Karena ditengah carut-marutnya keuangan daerah ditambah masih morat-maritnya kehidupan masyarakat, Anggota DPRK Langsa tanpa beban berwisata ke luar daerah dengan menggunakan dana APBK Langsa yang dikemas dalam program bernama kunjungan kerja.

“Seperti anggota DPRK Langsa dari Komisi A dan B yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Pulau Bali, dinilai sama sekali tidak bermanfaat bagi rakyat. Malah anggota dewan masing-masing ikut memboyong sanak keluarga mereka dalam kunjungan kerja itu,” ujarnya.

“Tidak hanya Komisi A dan B yang berangkat keluar daerah, tetapi anggota DPRK Langsa dari Komisi C dan D juga telah menjadwalkan keberangkatan wisata mereka yang berkedok kunjungan kerja ke Surabaya,” imbuhnya.

Berkedok kunjungan kerja, lanjut dia, para anggota dewan leluasa memanfaatkan uang rakyat untuk berwisata. Karena hal ini sudah menjadi rahasia umum kalau hasil kunjungan kerja tersebut sebenarnya sama sekali nol besar dan tidak memberikan manfaat bagi rakyat.

“Inikan sama saja mereka mencari kesempatan dalam kesempitan. Kapan pernah mereka praktekkan hasil dari setiap kunkernya?” tanya aktivis Aceh yang dikenal sangat nasionalis ini.

Yang lebih mengherankan, sambungnya lagi, ada anggota dewan yang selama ini sakit-sakitan dan jarang masuk kantor. Tapi begitu ada kunjungan kerja, anggota dewan bersangkutan juga ikut serta.

“Fenomena ini sangat memprihatinkan dan dapat melukai hati rakyat Kota Langsa, karena  anggarannya habis diserap oleh para anggota dewan untuk kepentingan pribadinya,” geram Waled.

Hal senada juga disampaikan Ketua LSM Perintis, Zulfadli. Menurutnya, ditengah kondisi kehidupan masyarakat Kota Langsa yang masih memprihatinkan, tidak menghalangi anggota DPRK Langsa berwisata dengan uang rakyat dalam bentuk program kunjungan kerja dewan.

“Harusnya anggota DPRK Langsa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Hilangkan semua program kunjungan kerja yang anggarannya tercantum dalam APBK,” katanya.

“Karena kunjungan kerja itu hanya sebagai kedok saja, faktanya mereka melakukan wisata untuk kepentingan pribadi. Apalagi setiap tahunnya hasil dari kunjungan kerja dimaksud sama sekali tidak diketahui publik dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat,” pungkas Zulfadli.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini