BANDA ACEH - Ikatan Wartawan Online (IWO) Aceh akan segera dideklarasikan, dan menyatakan perang terhadap media penyebar hoax.
"IWO merupakan organisasi profesi jurnalis, menyatakan perang terhadap pelaku hoax dan mengajak para anggotanya untuk menjalankan tugas kewartawanan harus berpedoman pada kode etik Jurnalistik, sesuai undang undang pokok Pers No 40 tahun 1999," demikian disampaikan Ketua Kordinator Wilayah (Korwil IWO) Provinsi Aceh, Muhammad Abubakar dalam rilis yang dikirim ke redaksi LintasAtjeh.com, Jum'at (3/3/2017).
Lanjut dia, IWO Aceh sudah terbentuk tiga tahun lalu dan diinisiasi karena minimnya minat masyarakat dan pekerja pers terhadap media online di Aceh. Namun seiring perjalanan waktu, saat ini media cyber (online) sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Kita harapkan dengan terbentuknya formatur pengurus kordinator wilayah Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Aceh, akan menjadi wadah untuk memperjuangkan nasib para anggotanya. Serta dapat meningkatkan profesionalitas melalui pelatihan, seminar seminar dan diskusi-diskusi para anggota di seluruh Indonesia, dan akan kita deklarasikan dalam waktu dekat ini.
Himbau dia, kita harapkan kepada teman-teman yang belum terakomodir dalam kepengurusan di tingkat provinsi, dapat mempersiapkan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota yang ada di Aceh.
"Saya berharap teman-teman baik dari media cetak maupun online yang melakukan tugas jurnalistiknya di Aceh, mari kita lawan hoax. Kita harapkan para anggota dan pengurus IWO akan selalu sinergi dalam membangun karir dan mengembangkan organisasi. Sehingga, selain untuk menjalin silaturahmi sesama pekerja pers, juga dapat memperjuangkan nasib para jurnalis," pungkas Abubakar.[Rls]
