-->

TNI Siap ladeni Ancaman Perang GAM

10 Maret, 2017, 15.41 WIB Last Updated 2017-03-17T13:00:58Z

IST
Menarik sekali membaca kegundahan mantan aktifis GAM di artikel sebelumnya. Bila memang mantan-mantan GAM mulai masuk hutan untuk siap berperang lagi, perlawanan paling dahsyat justru bukan dari TNI tapi dari rakyat Aceh sendiri.

Rakyat Aceh sudah menikmati kemakmuran luar biasa selepas tragedi Tsunami dan paska perdamaian. Jika perang terjadi lagi, mereka akan lebih memilih mendukung TNI agar perang cepat selesai kondisi situasi pulih kembali.

Kebanyakan Rakyat Aceh sudah muak dengan retorika politik GAM dan para politikus GAM sendiri yang justru lebih sibuk berkelahi sesama mantan GAM daripada konsentrasi membangun Aceh. Jika mereka kembali angkat senjata, popularitas mereka bakal semakin dibenci oleh rakyat Aceh.

Bagaimana kesiapan TNI? dengan menteri pertahanan yang berasal dari militer. TNI bisa lebih “bengis” lagi di medan perang. Saat perang Aceh di masa Megawati dan SBY, TNI hanya setengah hati mengerahkan alutsista dalam menggempur GAM. Tapi mereka sudah mereduksi 80% kekuatan musuh

Saat ini dengan berbagai alutsista baru, seperti tank kelas berat, helikopter tempur terbaru, jumlah pasukan Raider yang makin banyak, jet tempur anti gerilya Super Tucano. Tentunya menambah daya gempur TNI menjadi luar biasa. Filosofi serangan bumi hangus ala militer bisa sangat mengerikan dampaknya bagi masyarakat Aceh.

Menyetujui perdamaian yang disodorkan oleh SBY adalah blunder terbesar GAM. Bila perang terjadi lagi, TNI tentunya sudah mengantongi semua identitas simpatisan dan anggota GAM. Langkah pembersihan bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan massif.

GAM harus berfikir ribuan kali untuk memulai pemberontakan lagi. Sedangkan TNI akan suka cita meladeninya. Bagi TNI perjanjian damai dengan GAM yang sudah hampir kalah adalah aib yang harus dituntaskan.[militermeter.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini