ACEH BESAR – Wakil Bupati Aceh Besar Dr. H. Syamsulrizal,
M.Kes membuka kegiatan pertemuan advokasi dan Sosialisasi Kesehatan Jiwa, serta
pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Aceh
Besar di Hotel Noris, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (25/4/2017).
Hadir
dalam kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Besar Drs.
Mukhtar, M.Si, unsur Kanmenag Aceh Besar, MPU, SKPK terkait, pengurus TP-PKK,
dan tokoh-tokoh masyarakat.
Dr.
Syamsulrizal, M.Kes mengemukakan, program kesehatan jiwa sudah mulai dijalankan
di Aceh Besar sejak tahun 2015. Mengingat semakin kompleksnya serta semakin
meningkatnya kasus kesehatan jiwa dalam masyarakat, maka diperlukan pendekatan
dan pemecahan masalah dengan persiapan dan langkah-langkah yang tepat. Dalam
pelaksanaannya perlu peningkatan kerjasama antara lintas sektor dan lintas
program. Oleh karena itu, Wabup Aceh Besar berharap melalui kegiatan itu
didapatkan kesepahaman yang sama antara lintas sektor dan lintas program
terkait di tingkat kabupaten terhadap masalah kesehatan jiwa di Aceh Besar.
Dijelaskannya,
kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis (serasi), memperhatikan semua segi
kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Oleh karena itu,
kesehatan jiwa mempunyai kedudukan yang penting di dalam pemahaman kesehatan,
sehingga tidak mungkin kita berbicara tentang kesehatan tanpa melibatkan
kesehatan jiwa. Seseorang yang sehat jasmani dan rohaninya, sedikit banyak akan
menyebabkan bertambahnya usia harapan hidup orang tersebut.
Wabup
Aceh Besar menambahkan, kesehatan jiwa penting dilihat dari dampak yang
ditimbulkannya, antara lain terdapatnya angka yang besar dari penderita
gangguan kejiwaan yang diikuti pula dengan beban sosial ekonomi yang luas.
“Jadi,
kesehatan jiwa adalah bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kesehatan
dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh,”
katanya.
Sementara
itu, Kadis Kesehatan Aceh Besar, Anita, SKM, M.Kes menjelaskan, kegiatan
tersebut diikuti 40 peserta dari berbagai unsur terkait. Adapun tujuan diadakan
kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan peran dan kerjasama lintas
sektor/lintas program dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan
kualitas hidup masyarakat. Pada akhir pertemuan juga diharapkan terbentuknya
TPKJM Aceh Besar, dengan terbentuknya TPKJM tersebut diharapkan masalah
kesehatan jiwa dapat dikoordinasikan dengan baik.
“Para
peserta juga dibahani sejumlah narasumber yakni Nur Arafah (dari Dinkes
Provinsi Aceh) dan Ichwanul Fitri (Kabag Kesejahteraan dan Pembinaan Sosial
Setda Provinsi Aceh),” jelasnya.
Anita
juga menerangkan, saat ini di Aceh Besar memiliki 42 tenaga perawat dan 17
dokter yang dilatih khusus untuk melayani kesehatan jiwa masyarakat. Mereka ini
dikenal dengan sebutan perawat CMHN dan Dokter GP Plus. Dalam melakukan
pelayanan kesehatan jiwa yang tersebar di 187 Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ).
Pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan di Kabupaten Aceh Besar yaitu pelayanan
Keswa dalam gedung dan luar gedung PKM. Selain itu, ada pula program inovasi
kesehatan jiwa yang telah dilakukan yaitu adanya Pustu Plus Kesehatan Jiwa yang
terdapat di Kecamatan Kuta Baro (Pustu Lamrabo). Salah satu program unggulan
dari Pustu tersebut adalah layanan day care (rawatan harian) bagi ODGJ (Orang
dengan Gangguan Jiwa.[DW]