BANDA ACEH - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo melantik Drh. Irwandi Yusuf dan Ir.
Nova Iriansyah, MT, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022,
dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPR Aceh, Rabu, 5 Juli 2017.
Sementara Presiden Joko Widodo ikut hadir seusai pelantikan dan mengikuti sesi
foto bersama.
"Dengan
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, 5 Juli 2017, saya
Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi
melantik H. Drh. Irwandi Yusuf sebagai Gubernur Aceh dan Bapak H. Ir. Nova
Iriansyah sebagai Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022," ujar
Tjahjo.
Tjahjo
dalam amanatnya seusai pengambilan sumpah jabatan, menyebutkan dirinya percaya
bahwa Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah akan mampu melaksanakan tugas
sebaik-baiknya dan mampu menjalankan roda pemerintahan sebagaimana yang telah
diamanatkan oleh seluruh masyarakat Aceh.
Tjahjo
berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf atas pengabdiannya
selama lima tahun memimpin Aceh. Tjahjo ikut berterimakasih kepada seluruh
lapisan masyarakat yang telah menyukseskan Pilkada.
"Pesan
kami singkat, setiap kamu adalah pemimpin dan akan tetap dimintai
pertanggungjawaban baik oleh masyarakat, bangsa dan negara dan nantinya kelak
di depan Allah," ujar Tjahjo.
Kepada
pemerintahan yang baru, Tjahjo meminta agar melanjutkan program yang telah
berjalan dan mempercepat pembangunan sehingga Aceh tidak lagi tertinggal dengan
provinsi lain. Selain itu, Tjahjo berpesan agar dalam setiap proses pengambilan
keputusan politik, pelibatan ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, DPR Aceh,
serta semua elemen lainnya harus diutamakan.
"Libatkan
semuanya dalam setiap proses pengambilan keputusan politik," kata
Tjahjo.
Tjahjo
menginginkan agar Aceh bisa menjadi Serambi Mekkah yang punya identitas
keislaman muncul di Aceh. "Saya ingin di setiap RT-RW (desa/gampong) di
Aceh punya mushalla."
Ketua
DPR Aceh Muharudddin, menyebutkan pasangan Irwandi-Nova merupakan dua sosok
yang berbeda. Dimana, Irwandi merupakan salah satu bagian penting dari tokoh
perjuangan dan perdamaian Aceh. Sementara Nova adalah adalah generasi akademisi
yang juga politisi nasional yang berkiprah hingga ke DPR RI.
"Kepemimpinan
Aceh (saat ini) berasa dalam dua dimensi yang berbeda dan tentu berjalan menuju
Aceh hebat," ujar Muharuddin.
Kepada
seluruh masyarakat, Muharuddin mengajak untuk secara bersama mendukung
pemerintahan yang baru. Mereka, kata dia, akan senantiasa mengawal jalannya
pemerintahan sehingga semuanya berjalan sebagaimana visi misi dan program kerja
yang di masa kampanye telah disuarakan.
"Lupakan
perbedaan di masa kampanye. Tidak ada gubernur kelompok ini dan itu, yang ada
hanya Gubernur Aceh. Mereka adalah pasangan gubernur milik kita bersama,"
kata Muharuddin.
Presiden
Joko Widodo sendiri ikut hadir ke Gedung DPR Aceh. Ia bersama isteri dan
rombongan transit di Aceh dalam perjalanan kenegaraannya ke Turki.
Jokowi
hadir sekitar pukul 10.30 pagi. Saat itu, pimpinan dewan menskor sidang saat
sesi pengucapan selamat dan pemotretan, sembari menunggu kedatangan Presiden.
Tiba di gedung DPR, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada gubernur serta
wakil gubernur terpilih dan berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir
Manaf atas dedikasinya memimpin Aceh selama lima tahun ke belakang.
Seusai
bersalaman dan foto bersama, Mendagri, Irwandi Yusuf dan anggota Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah Aceh mengantar Presiden Jokowi ke halaman depan
Gedung DPR, untuk melanjutkan perjalanan kenegaraannya ke Turki.[Rls]