-->








Pesan Mendagri Untuk Gubernur dan Wagub Aceh

05 Juli, 2017, 16.33 WIB Last Updated 2017-07-05T09:33:08Z


BANDA ACEH - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo melantik Drh. Irwandi Yusuf dan Ir. Nova Iriansyah, MT, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022, dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPR Aceh, Rabu, 5 Juli 2017. Sementara Presiden Joko Widodo ikut hadir seusai pelantikan dan mengikuti sesi foto bersama.

"Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, 5 Juli 2017, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik H. Drh. Irwandi Yusuf sebagai Gubernur Aceh dan Bapak H. Ir. Nova Iriansyah sebagai Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022," ujar Tjahjo. 

Tjahjo dalam amanatnya seusai pengambilan sumpah jabatan, menyebutkan dirinya percaya bahwa Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah akan mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan mampu menjalankan roda pemerintahan sebagaimana yang telah diamanatkan oleh seluruh masyarakat Aceh.

Tjahjo berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf atas pengabdiannya selama lima tahun memimpin Aceh. Tjahjo ikut berterimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah menyukseskan Pilkada.

"Pesan kami singkat, setiap kamu adalah pemimpin dan akan tetap dimintai pertanggungjawaban baik oleh masyarakat, bangsa dan negara dan nantinya kelak di depan Allah," ujar Tjahjo.

Kepada pemerintahan yang baru, Tjahjo meminta agar melanjutkan program yang telah berjalan dan mempercepat pembangunan sehingga Aceh tidak lagi tertinggal dengan provinsi lain. Selain itu, Tjahjo berpesan agar dalam setiap proses pengambilan keputusan politik, pelibatan ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, DPR Aceh, serta semua elemen lainnya harus diutamakan. 

"Libatkan semuanya dalam setiap proses pengambilan keputusan politik," kata Tjahjo. 

Tjahjo menginginkan agar Aceh bisa menjadi Serambi Mekkah yang punya identitas keislaman muncul di Aceh. "Saya ingin di setiap RT-RW (desa/gampong) di Aceh punya mushalla."

Ketua DPR Aceh Muharudddin, menyebutkan pasangan Irwandi-Nova merupakan dua sosok yang berbeda. Dimana, Irwandi merupakan salah satu bagian penting dari tokoh perjuangan dan perdamaian Aceh. Sementara Nova adalah adalah generasi akademisi yang juga politisi nasional yang berkiprah hingga ke DPR RI.

"Kepemimpinan Aceh (saat ini) berasa dalam dua dimensi yang berbeda dan tentu berjalan menuju Aceh hebat," ujar Muharuddin. 

Kepada seluruh masyarakat, Muharuddin mengajak untuk secara bersama mendukung pemerintahan yang baru. Mereka, kata dia, akan senantiasa mengawal jalannya pemerintahan sehingga semuanya berjalan sebagaimana visi misi dan program kerja yang di masa kampanye telah disuarakan.

"Lupakan perbedaan di masa kampanye. Tidak ada gubernur kelompok ini dan itu, yang ada hanya Gubernur Aceh. Mereka adalah pasangan gubernur milik kita bersama," kata Muharuddin. 

Presiden Joko Widodo sendiri ikut hadir ke Gedung DPR Aceh. Ia bersama isteri dan rombongan transit di Aceh dalam perjalanan kenegaraannya ke Turki. 

Jokowi hadir sekitar pukul 10.30 pagi. Saat itu, pimpinan dewan menskor sidang saat sesi pengucapan selamat dan pemotretan, sembari menunggu kedatangan Presiden. Tiba di gedung DPR, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada gubernur serta wakil gubernur terpilih dan berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf atas dedikasinya memimpin Aceh selama lima tahun ke belakang.

Seusai bersalaman dan foto bersama, Mendagri, Irwandi Yusuf dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Aceh mengantar Presiden Jokowi ke halaman depan Gedung DPR, untuk melanjutkan perjalanan kenegaraannya ke Turki.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini