-->








Siti Naziah Ajak Masyarakat Aceh Bumikan Al Qur'an 

30 Juli, 2017, 18.51 WIB Last Updated 2017-07-30T11:51:00Z
ABDYA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Siti Naziah mengajak seluruh lapisan masyarakat Serambi Mekkah umumnya khususnya seluruh masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) agar gemar membaca Al Qur'an tiap hari supaya terhindar dari pengaruh teknologi canggih yang serba modern.

“Kita melihat kondisi Aceh hari ini, saya pikir masyarakat sudah bergeser dari nilai-nilai, tentang kehidupan akibat tidak lagi menjadikan Al Qur'an sebagai bacaan setiap hari,” katanya disela-sela acara pelatihan penguatan pola asuh anak di Blangpidie, Sabtu (29/07/2017) kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan tentang  pelatihan penguatan pola asuh anak islami berbasis majelis taklim sebagai sekolah cerdas kaum ibu-ibu tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Provinsi Aceh diikuti 200 peserta anggota majelis taqlim dan mahasiswa. 

Naziah menyebutkan, dulu masyarakat Aceh sangat gemar membaca Al Qur'an. Ketika malam hari tiba, suara lantunan ayat suci Al Qur'an terdengar menggema dari rumah-rumah warga. Orang-orang tua di pedesaan mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur'an.

Namun, lanjut dia, setelah munculnya berbagai teknologi, seperti televisi, jaringan internet, handphone, games dan permainan-permainan teknologi lainnya, kehidupan masyarakat sudah bergeser dari nilai-nilai keagamaan itu. 

Warga terkesan tidak lagi menjadikan Al Qur'an sebagai bacaan setiap hari karena sudah sibuk menonton sinetron di televisi, buka internet di handphone, sehingga anak-anak sibuk main games lupa dengan belajar Al Qur'an.

”Jadi, dengan hadirnya teknologi hari ini, seperti televisi, handphone, game dan internet, tergeserlah nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat. Jadi, tujuan saya, pertama kami memanggil adik-adik mahasiswa-mahasiswi untuk mengikuti pelatihan hari ini,” kata Naziah.

Politisi Partai Aceh itu mengaku yakin, dengan terlibatnya para mahasiswa dalam pelatihan yang diselengarakan selama dua hari itu nantinya tentu akan menjadi estafet di masa depan dengan harapan mereka mampu membumikan kembali Al Qur'an di masyarakat. 

“Membaca Al Qur'an dengan bagus, cukup baik untuk rohani kita, untuk kesehatan kita, untuk fisik kita, bahkan cukup baik juga untuk merubah materi kehidupan kita agar terhindar dari pengaruh-pengaruh teknologi ala modern,” demikian kata Siti Naziah.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini