 |
| IST |
ABDYA - Hujan dengan intensitas sedang yang diikuti angin kencang sejak Senin malam (31/07/2017), mulai mengujur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Kondisi tersebut pertanda berakhirnya kemarau panjang yang melanda selama ini.
Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Aceh Barat Daya sejak akhir Mei lalu membuat daerah ini dilanda kekeringan. Itu terlihat dari sejumlah sungai yang ada di wilayah tersebut mengalami kekurangan debit air ditambah lagi sejumlah sumur warga terjadi kekeringan, kondisi tersebut telah mengakibatkan beberapa kejadian kebakaran di kabupaten yang dijuluki Bumo Breh Sigupai itu.
"Alhamdulillah hujan mulai turun, walaupun belum mampu menambah debit air pada sejumlah sungai dan sumur. Paling tidak cuaca dan tanda-tanda berakhirnya kemarau sudah ada," sebut Dahri salah seorang petani di Jeumpa kepada LintasAtjeh.com, Rabu (02/08/2017).
Menurutnya, dengan perubahan cuaca seperti ini rasa ketakutan tehadap bahaya kebakaran sedikit berkurang, kemarau yang terjadi tahun ini luar biasa dahsyat. Kekeringan terjadi dimana-mana, sehingga kekurangan air sangat dirasakan oleh sebagian petani di Kabupaten Abdya.
Lanjutnya, hujan yang mulai membasahi bumi Abdya walaupun sebentar dan belum mampu menambah debit air, namun sudah ada harapan untuk itu. Semoga saja dalam Minggu ini harapan semua masyarakat segera dikabulkan Sang Pencipta.
Dahri juga berharap agar musim kemarau semoga berakhir, hujan turun merupakan doa semua orang di Abdya. Mengingat sebagian petani padi sudah mulai ada yang panen dan juga ada tanaman padi yang masih membutuhkan asupan air. Oleh karena itu, walaupun hujan dengan itensitas sedang tetapi sudah mampu membasahi tanaman padi petani.
"Kita syukuri saja apa yang diberikan saat ini, moga-moga tanaman padi petani yang membutuhkan asupan air, dicukupkan sang pemilik alam semesta," ujar Dahri.[ADI S]
