-->








Akibat Perairan Dangkal, Kapal Rumah Sakit TNI AL Tidak Bersandar di Pelabuhan Kuala Langsa

11 Desember, 2017, 19.47 WIB Last Updated 2017-12-11T12:47:22Z
LANGSA - Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso tidak bisa merapat ke Pelabuhan Kuala Langsa dan harus bersandar di tengah laut dikarenakan dangkalnya perairan yang akan dilalui menuju pelabuhan tersebut.

Demikan dikatakan Dan Lanal Lhokseumawe Letkol Laut (P) M. Samsul Rizal saat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan, di Komplek Pelabuhan Kuala Langsa, Minggu (10/12/2017) sore.

KRI dr. Soeharso berada di Aceh dalam rangka Operasi Bhakti TNI AL Surya Bhaskara Jaya ke 66 yang dilaksanakan selama 2 hari dari 10-11 Desember 2017. 

"Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso tidak dapat bersandar di Dermaga Kuala Langsa dikarenakan terlalu dangkal perairannya, sehingga kapal tersebut harus berlabuh di perairan Selat Malaka sekira satu jam lebih perjalanan dari pelabuhan ini," tegasnya.

Menanggapi dangkalnya perairan menuju Pelabuhan Kuala Langsa, Direktur Utama PT Era Global Conservasi, Agus Salim saat ditemui LintasAtjeh.com mengatakan, kita berharap kepada pemerintah dan pihak terkait untuk dapat dilakukan pengerukan kembali agar pasir dan sedimen (lumpur) yang ada dalam muara sungai dapat diangkat kedaratan atau ditimbun ketempat lainnya.

"Sehingga dengan dilakukan pengerukan kembali Muara Kuala Langsa dapat memperlancar masuknya kapal ke Pelabuhan Kuala Langsa. Sehingga peng­usaha ekspor dan impor di Aceh, dapat memanfaatkan jasa Pe­labuhan tersebut," ujar Agus. 

Menurut Agus, banyaknya komoditas lokal Aceh yang mempunyai nilai pasar bagus diluar sana tidak dapat dipasarkan. Karena untuk memasarkan komoditas tersebut harus menggunakan fasilitas jalur darat yang menimbulkan biaya transpotrtasi tinggi. 

"Sebenarnya saat ini sejumlah pengusaha sudah mulai melirik ingin membangun kembali Pelabuhan Kuala Langsa. Semoga Pelabuhan Kuala Langsa dapat diaktifkan kembali seperti pada era enam puluhan, dimana masa-masa geliatnya pengusaha Aceh tempo dulu. Begitu juga dengan keberadaan tempat Galangan Kapal Fiberglass yang saya kelola saat ini agar menjadi entry point kedepan," terang pria hitam manis ini.

"Seandainya Pelabuhan Kuala Langsa bisa digunakan untuk jalur laut, tentu lebih mengutungkan, karena biaya yang dikeluarkan lebih murah. Selain itu juga dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat daerah ini," imbuhnya.

Agus berharap, semoga Kota Langsa kembali menjadi zona investasi andalan seperti masa dahulu dengan iklim investasi yang aman, nyaman serta memiliki nilai pasar yang strategis serta daya saing untuk pengembangan usaha selanjutnya.

"Dengan aktifnya pelabuhan tersebut, dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat Kota Langsa dan sekitarnya serta denyut ekonomi masyarakat meningkat," pungkas Direktur Utama PT Era Global Conservasi yang merupakan Alumni SMK Negeri 2 Langsa.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini