ACEH SELATAN - Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto menghadiri peringatan Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW, di Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ikhsan, Desa Pawoh, Kecamatan Labuhanhaji Tengah, Sabtu (28/04/2018).
Acara yang berlangsung di Ponpes pimpinan Abuya Syech H. Amran Waly Al - Khalidi turut dihadiri para ketua MTT - I se- Nusantara, ketua MTT-I se-Aceh. Bahkan juga dihadiri oleh Ketua MTT-I Malaysia Tgk. Muh. Saleh.
Tak ketinggalan calon Bupati Aceh Selatan H. Mirwan, MS. SE, Danramil 02/Lateng Kapten Inf Wahid, Kapolsek Lateng Iptu Harun dan Camat Lateng T. Masri, SH.
Pantauan media dilapangan, sekitar 5 ribu jamaah tauhid tasawwuf dan masyarakat yang menggunakan pakaian serba putih berdatangan dari berbagai penjuru bumi serambi mekkah dan memadati halaman Ponpes Darul Ikhsan.
Dihadapan ribuan jamaah, Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto, dalam kesempatan itu juga mewakili Pangdam IM beserta Danrem 12/TU menyampaikan salam hormat Pangdam dan Danrem kepada seluruh jamaah, ulama dan guru - guru besar yang berhadir, terkhusus untuk Abuya Syekh H. Amran Waly Al - Khalidi.
"Salam hormat terkhusus kepada Abuya Amran Waly dan umumnya kepada seluruh jamaah yang berhadir dalam acara Isra' Mi'raj di Ponpes Darul Ikhsan," katanya.
Pangdam juga berpesan agar kegiatan ini dapat berjalan lancar. Semoga dengan momentum peringatan Isra mi'raj dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Semoga kita semua bisa lebih meningkatkan keimanan, meningkatkan ibadah kita dimasa - masa yang akan datang terutama menghadapi bulan ramadhan yang sebentar lagi akan tiba," harap Pangdam melalui Dandim Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto.
Ia mengungkapkan bahwa TNI dan para Ulama akan selalu bersatu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selanjutnya, penjelasan tentang kajian antara agama dan negara serta pengamalan agama sebelum dan sesudah bertauhid tasawuf.
Penjelasan kajian tersebut dituangkan dalam sebuah makalah dan dituliskan dalam buku kecil yang dibacakan oleh Abi Sahal Tas tariwali.
Ia menjelaskan, agama adalah tempat berkumpul manusia dari berbagai belahan bumi dengan aturan aturan untuk dapat hidup sejahtera berdasarkan keadilan.
Sementara agama, katanya, syariat yang diturunkan Allah kepada Rasul memuat perintah dan larangan.
"Maka kegunaan dari agama untuk dapat kesenangan hidup dunia akhirat sesuai ridha Allah SWT. adapun Negara hanya menertibkan kehidupan zahir semata, akan tetapi bathin tidak aman dari gangguan hawa nafsu dan syaitan," terang Abi Sahal.
Oleh karena itu, sambungnya, negara yang didasarkan kepada agama akan membawa keberkahan bagi rakyat.
"Ini merupakan renungan bagi kita semua, agar kita tidak kembali hidup seperti zaman jahiliyah pada sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW yang kita peringati hari ini setiap tahun," pungkas Dandim.[FA/MT]