-->








Bupati Mawardi: Saat Pemilu, Jangan Saling Menjelekkan dan Fitnah!

08 Mei, 2018, 16.09 WIB Last Updated 2018-05-08T09:09:34Z
IST
ACEH BESAR - Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali menghadiri acara pagelaran seni dan budaya jelang satu tahun pemilihan umum, yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Besar di Lapangan Bungoeng Jeumpa, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (06/05/2018) lalu.

Pagelaran seni dan budaya jelang satu tahun Pemilu itu dilaksanakan KIP Aceh Besar bertujuan untuk mensosialisaikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pemilu Serentak 2019. Dan juga memperkenalkan kepada masyarakat para partai politik yang mengikuti Pemilu serta nomor urutnya.

Mawardi Ali mengatakan Pemilu adalah salah satu bentuk dari perwujudan kedaulatan rakyat di negara kita. Oleh karenanya negara kita yang kedaulatan tertingginya berada di tangan rakyat maka setiap lima tahun sekali pemerintah melaksanakan Pemilu di seluruh Indonesia.

Dikatakan Mawardi, pada 2019 merupakan sejarah baru bagi Indonesia. Karena Pemilu yang dilaksanakan berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Dirinya menilai bahwa Pemilu mendatang ialah Pemilu terbesar, yang tidak hanya saja memilihi anggota DPR RI, DPD RI, DPR Aceh dan DPRK, tapi juga secara serentak akan memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

"Oleh karenanya Pemilu 2019 adalah Pemilu terberat selama pelaksanaan Pemilu yang nantinya dilaksanakan. Sebagai kepala pemerintahan, Bupati Aceh Besar yang sekaligus sebagai pimpinan partai politik, sebagai pembina partai-partai politik yang ada di daerah kami sangat berharap kepada kita semua untuk Pemilu 2019. Ini kiranya dapat kita laksanakan Pemilu tersebut dengan baik, yang insyallah waktunya tidak lama lagi. Tidak sampai lagi satu tahun kita akan melaksanakan Pemilu tersebut," kata Mawardi dalam arahannya.

Selain itu, kepada partai politik yang mengikuti pesta demokrasi itu dirinya berpesan agar merekrut anggota partai politik yang nantinya menjadi calon anggota legislatif di Aceh Besar harus benar-benar orang yang berkualitas. Menurutnya, apabila semua partai politik memiliki anggota legislatif yang berkualitas dan baik, maka ia yakin Aceh Besar akan bagus dan berjaya di masa akan datang.

"Karena akan melahirkan keputusan-keputusan melalui lembaga DPR oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kualitas yang baik," ungkap Mawardi.

Momentum Pemilu, ia juga mengingatkan kepada seluruh partai politik untuk menjalani pelaksanaan Pemilu itu dengan baik, bermartabat, serta terhormat. Baik dalam pelaksanaan tahapan ataupun dalam kampanye. Salah satu cara yang bermartabat dan terhormat, katanya, adalah mengikuti aturan serta ketentuan yang berlaku.

"Aceh Besar merupakan sebuah kabupaten yang lahir sudah sangat lama, dari orang tua kita dulu kita sudah kompak. Oleh karenanya jangan gara-gara Pemilu kita jadi bercerai berai, kita menjadi bermusuhan. Oleh karena itu jagalah persatuan untuk tidak saling menjelek-jelekan diantara kita, tidak saling menfitnah antara kita. Untuk itu kita yakin bersama bahwa Pemilu akan berlangsung dengan baik di Aceh Besar," harap Mawardi.

Tak hanya kepada para partai politik, Mawardi juga berpesan kepada penyelenggaran Pemilu baik KIP dan Bawaslu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Mawardi menilai bahwa KIP dan Banwaslu adalah hakim dalam "pertandingan" Pemilu tersebut.

"Hakim dalam sebuah pertandingan, dia menjaga berbagai kecurangan. Hampir semua kejadian terhadap pelaksanaan Pemilu legislatif maupun Pemilukada yang memicu kericuhan ada dari penyelenggara. Oleh karenanya saya berpesan kepada penyelengara baik KIP maupun Bawaslu ini benar-benar melaksanakan tugasnya sesuai yang telah ditetapkan oleh undang-undang," pungkasnya.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini