-->








Aneh, Empat Pengungsi Rohingya Hilang di Kantor Imigrasi Langsa

29 Juni, 2018, 18.56 WIB Last Updated 2018-06-29T11:59:21Z
Pengungsi Rohingya saat dirawat di rumah sakit Idi
LANGSA - Hilangnya 4 dari 5 orang pengungsi etnis Rohingya yang ditampung sementara di Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Jalan A Yani, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya pelarian tersebut terjadi pada waktu berdekatan dan terkesan adanya pihak-pihak yang membantu pelarian tersebut. 

Informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com, pelarian keempat pengungsi Rohingya tersebut terjadi secara 2 tahap dan dengan waktu yang berdekatan. Kejadian awal hilangnya seorang warga Myanmar bernama Muhammad Ilyas (33) pada Kamis malam, 31 Mei 2018. Sedangkan 3 orang lainnya yaitu Kamal Husin (8), Samimah (18) dan Mominah (28) menghilang Sabtu malam, 2 Juni 2018 kemarin. 

Sebelumnya, kelima pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh diselamatkan nelayan Aceh Timur dan dievakuasi ke Pelabuhan Idi. Kemudian warga Myanmar tersebut ditampung sementara di Kantor Imigrasi Kelas II Langsa. 

3 pengungsi Rohingya yang kabur pada 2 Juni 2018 kemarin 
Namun kini dari kelima pengungsi Rohingya yang ditampung sementara di Kantor Imigrasi Kelas II Langsa tersebut tinggal Umar Syarif (28). Padahal hasil rapat Pemerintah Aceh dengan beberapa pihak sebelum bulan Ramadhan lalu menyepakati bahwa untuk penanganan 79 pengungsi Rohingya yang terdampar di Bireuen dan 5 orang di Aceh Timur akan ditampung di Kota Langsa. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar, SH, MSi saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com, Jumat (29/06/2018) membenarkan hilangnya keempat warga Myanmar yang ditampung sementara tersebut. 

"Keempat etnis Rohingya lari dari Kantor Imigrasi malam hari dengan alasan ingin mengerjakan 'Sholat Tarawih' di mesjid," ujarnya. 

Sementara itu, Kasi Wasdakim Imigrasi Langsa, Afrizal saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui telepon selularnya mengatakan pelarian berawal pada Kamis malam, 31 Mei 2018, Muhammad Ilyas minta ijin untuk melakukan sholat tarawih, namun hingga larut malam Ilyas tidak kembali ke kantor. 

"Kemudian, dengan alasan yang sama ketiga warga Myanmar itu lari pada Sabtu malam, 2 Juni 2018 kemarin," pungkasnya.[Sm] 
Komentar

Tampilkan

Terkini