-->




Pemkab Aceh Selatan Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Ponpes Nur Yaqdhah

05 Juni, 2018, 01.43 WIB Last Updated 2018-06-04T18:43:57Z
ACEH SELATAN - Pemerintah Aceh Selatan menyerahkan bantuan masa panik untuk kebakaran Pasantren Nur Yaqdhah Gampong Kuta Trieng, Kemukiman Blang Keujeren, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Senin (04/05/2018).

Bantuan tersebut langsung di serahkan oleh Pj.Bupati Aceh Selatan Dedy Yuswadi, AP didampingi Dinas Sosial Aceh Selatan Masni Yakob, Dinas Dayah Yahya Azwar dan para SKPK serta Muspika Labuhanhaji Barat.

Adapun bantuan tersebut yang di serahkan berupa puluhan barang atau peralatan seperti alat dapur, pakaian (baju koko), ratusan sajadah, kain sarung, puluhan sak beras, beberapa bal tikar, mukenah, kupiah dan puluhan kotak aqua, makanan istans serta sembako lainnya.

Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Aceh Selatan Dedy Yuswadi, AP mengatakan pemkab Aceh Selatan prihatin dan berduka atas musibah terbakarnya 54 unit rangkang Dayah Nur Yaqdhah Labuhanhaji Barat.

"Dari kejadian ini, agar semua kita mengambil ikhtibar atas musibah. Diharapkan kedepannya dewan guru serta para santri terus untuk semangat dalam menuntut ilmu di ponpes/Dayah Nur Yaqdhah, dengan musibah ini tentu ada hikmahnya insyallah dari Allah SWT," katanya.

Sementara Pimpinan Dayah Nur Yaqdhah Tgk. Syukri Wali, mengucapkan rasa ribuan terima kasih atas segala bantuan yang telah disalurkan oleh Pemkab Aceh Selatan. 

"Alhamdulillah bantuan ini akan kita pergunakan sebagai mestinya serta dengan segera dapat kita salurkan kepada para santri," ungkapnya.

Selanjutnya, Tgk. Syukri Wali mengutarakan bahwa sebanyak 54 bilik rangkang santri Dayah/Ponpes Nur Yaqdhah hangus terbakar Senin, 4 Juni 2018 sekitar pukul 00.50 WIB.  Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah itu namun kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta.

"Kerugian terbesar lainnya yang dialami pihak santri adalah seluruh pakaian santri yang ditinggal dalam rangkang termasuk ribuan kitab-kitab ikut serta terbakar. Sebab, rangkang dalam keadaan kosong karena sedang pulang kampung libur pada bulan ramadhan," terangnya.

"Kepada dewan guru dan para santri yang akan datang untuk lebih berhati-hati bila hendak melakukan pemasangan listrik. Kedepan untuk dapat di pasang pada tengku yang ahli," harap Tgk. Syukri Wali.

Kebakaran rangkang yang terjadi pada Senin pukul 00.55 WIB diduga dari hubungan arus pendek listrik. Percikan api yang berasal dari salah satu rangkang santri sehingga menghanguskan 54 bilik rangkang ludes terbakar.[FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini