-->




Peusaba: Ada Upaya Hilangkan Bukti Sejarah Gampong Pande!

23 Juni, 2018, 23.26 WIB Last Updated 2018-06-23T16:26:04Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba Mawardi Usman merasa amat marah dengan tindakan Walikota Banda Aceh yang tetap bersikeras melanjutkan Proyek PLTSa Sampah di Kompleks Makam Ulama dan Istana Kesultanan di Gampong Pande seperti ramai diberitakan. 

"Ini adalah penghinaan terhadap bangsa Aceh. Bangsa Aceh harus bersatu melawan kedzaliman ini," kata Mawardi kepada LintasAtjeh.com melalui pesan WA, Sabtu (23/06/2018).

Dijelaskan Mawardi, Ahli Georadar Internasional dan semua ahli sejarah mengatakan Gampong Pande adalah situs awal Islam namun walikota masih mau melanjutkan Proyek PLTSa Sampah. 

Ketua Peusaba teringat kisah Baitul Maqdis yang dijadikan tempat pembuangan tinja dan sampah oleh Kaum Salib Crusader hingga akhirnya kaum ulama meminta Salahuddin merebut Baitul Maqdis.

"Setelah Sultan Salahuddin Al Ayyubi merebut Baitul Maqdis maka kejayaan Islam kembali," terangnya. 

Bagi kita orang Aceh hari ini, kata dia, Gampong Pande memiliki nilai yang sama tempat pembuangan tinja dan sampah dimana masa lalu adalah kompleks Istana dan Masjid Darul Makmur Gampong Pande.

"Disanalah para Raja Islam Aceh dilantik sebelum berpindah ke Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Maka kewajiban rakyat Aceh membebaskan Gampong Pande dari kedzaliman maka berusahalah dengan segenap kemampuan yang ada baik materi maupun non materi menyelamatkan titik awal Kesultanan Islam di Aceh," tegas Ketua Peusaba.

Tambah dia, ini merupakan wibawa kita bangsa Aceh. Barangsiapa menolong Agama Allah dengan sungguh-sungguh maka Allah akan menolongnya. Ingatlah nasihat Ali bin Abi Thalib kepada putranya  Muhammad Hanafiah yang hendak berperang.

"Gunung-gunung boleh berpindah dari posisinya, tetapi Anda tak boleh berpindah dari posisi Anda. Katupkan gigi-gigi Anda. Pinjamkan kepala Anda kepada Allah. Tancapkan kaki Anda di tanah. Hadapkan mata Anda kepada musuh yang terjauh dan tutuplah mata Anda (pada banyaknya jumlah mereka). Dan teruslah yakin bahwa pertolongan hanyalah dari Allah Yang Mahasuci," kutip Mawardi.

"Masih banyak tanah kosong di Banda Aceh, kenapa harus di kawasan itu yang diincar? Saya ragu mereka punya maksud lain dibalik ini semua salah satunya adalah pemusnahan bukti sejarah," tegas ulang Mawardi.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini