ACEH BESAR - Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali, melantik lima komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Besar periode 2018-2023, di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Selasa (24/07/2018).
Pada pelantikan tersebut turut dihadiri para forkopimda, staf ahli bupati, para asisten Setdakab, Kepala SKPK, kepala sekretariat KIP dan sejumlah pengurus parpol yang ada di Aceh Besar.
Kelima orang komisioner KIP Aceh Besar periode 2018-2023 yang dilantik yakni Junaidi, SE, Agus Samsidi, Muhammad Hayat, Miswar, S.PdI, dan Cut Agus Fathillah, MH.
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, dalam sambutannya, mengharapkan komisioner KIP untuk mengedepankan sikap jujur, adil dan netralitas dalam penyelenggaraan pemilu legislatif dan Pilpres tahun 2019 mendatang.
Menurutnya, netralitas KIP merupakan salah satu modal yang sangat berharga dalam mengawal tegaknya demokrasi di Aceh Besar.
Selain itu, sukses tidaknya pesta demokrasi tergantung pada seluruh unsur penyelenggara pemilu. Dengan demikian, KIP harus memahami secara baik dan benar setiap tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang harus dilaksanakannya.
"Tugas Komisioner KIP Aceh Besar dalam melaksanakan pemilihan legislatif dan pilpres 2019 mendatang sangat berat. Karenanya, KIP Aceh Besar yang merupakan ujung tombak pemilu di daerah ini, sebagai perpanjangan tangan KIP Provinsi Aceh dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sangatlah menentukan sukses pesta demokrasi di daerah ini,” katanya.
Di samping itu, Mawardi juga berharap supaya komisioner KIP dapat bekerja sebaik mungkin sesuai fakta integritas yang merupakan penyataan atau janji kepada diri sendiri.
Setiap langkah dan tindakan harus senantiasa berpedoman pada peraturan perundang-undangan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Mawardi Ali Bupati Aceh Besar, juga mengucapkan terima kasih kepada komisioner yang lama atas kerja keras mereka sehingga pemilu yang lalu berlangsung secara demokratis dan damai di Kabupaten Aceh Besar.
"Kita harapkan kepada komisioner lama agar tetap mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada komisioner baru,” demikian pungkas Mawardi Ali.[*]
