-->




Ciptakan Pemilu Berkualitas, Adi Baiquni: Pemuda Jangan Apatis!

09 Agustus, 2018, 09.49 WIB Last Updated 2018-08-09T02:49:18Z
JAKARTA - Dalam beberapa hari kedepan ini, masyarakat Indonesia akan segera mengetahui siapa pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
 
Kendati begitu, yang menjadi pertanyaan publik sampai hari ini, siapa sebenarnya yang akan mendampingi Jokowi dan Prabowo sebagai Cawapres?
 
Spekulasi terus bermunculan di tengah masyarakat. Semua masih menduga-duga sosok yang pantas dan punya integritas.
 
Ketua Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni mengatakan tentu ini menjadi momen yang akan membawa atmosfir berbeda ketimbang hari biasa.
 
"Semua masih dihadapkan dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan. Nah politik 'keriuhan' inilah yang membuat tensi publik bisa saja memanas. Mempengaruhi kondisi sosial di masyarakat," ujarnya di Cikini Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (09/08/2018).
 
Terlepas dari segala kemungkinan itu semua, mantan Ketua DPP KNPI ini mengajak semua pihak terutama kepada kaum muda mensukseskan pesta demokrasi agar Pemilu aman dan damai.
 
"Tanggungjawab kita bersama apalagi kaum muda yang notabenenya kaum terdidik jelas sangat menentukan sekali terhadap proses jalannya demokrasi," tuturnya.
 
"Kaum muda harus punya kepedulian dalam menciptakan demokrasi. Kaum muda tidak boleh apatis," tegasnya.
 
Sebab menurutnya, Pemilu kali ini merupakan fase pintu masuk kehidupan demokrasi yang sesungguhnya. Proses edukasi politik dapat berjalan dengan baik apabila masyarakatnya sadar demokrasi dan dalam mewujudkan ini dibutuhkan masyarakat yang terdidik.
 
Disamping itu, kata dia, tentunya yang tidak kalah penting Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) harus punya integritas dan memenuhi asas demokrasi dalam mewujudkan pemilu yang jurdil, berintegritas menciptakan pemilu yang kondusif dan aman.
 
Masih kata dia, penting diketahui bahwa Pemilu bukan semata-mata peristiwa politik atau hanya sekedar memilih untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi yang harus disadari secara kolektif bahwa Pemilu merupakan bagian dari perbaikan sosial dan ekonomi, mengangkat citra Bangsa Indonesia di mata dunia.
 
"Elit politik mempunyai tanggungjawab moral dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Elit politik tidak boleh arogan, mereka harus bisa mengayomi dan menjadi penyejuk dalam situasi politik yang panas," tutupnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini