-->




Ini Alasan Pecinta Burung Berkicau Tolak Murai Batu, Cucak Rawa dan Jalak Suren Jadi Satwa Langka

16 Agustus, 2018, 09.59 WIB Last Updated 2018-08-16T02:59:30Z
PEKANBARU - Puluhan massa dari komunitas pecinta burung di Pekanbaru, Riau, menolak ditetapkannya berbagai jenis burung menjadi satwa dilindungi. Komunitas ini menyatakan memelihara burung seperti murai batu, cucak rawa, dan anis merah sebagai upaya penyelamatan.

"Kami menyelamatkan burung yang habitatnya dirusak para cukong kayu yang telah membabat hutan," kata Joko Prayitno selaku koordinator aksi di Kantor Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Pekanbaru, Selasa siang, 14 Agustus 2018.

Menurut Joko, penerbitan peraturan menteri terkait burung dilindungi telah merugikan pemelihara, pedagang, serta peternak burung.

"Sebab, burung ini bukan hanya sekadar hobi, melainkan banyak orang yang menggantungkan hidup di sini, seperti pedagang di pasar burung, penjual pakan, dan pembuat kandang," ujar Joko.

Saat ini, kata dia, ada sekitar 8.000 lebih pecinta burung di Riau. Terdiri dari, 3.000 lebih pedagang burung di pasar, sekitar 5.000 pemelihara burung yang tergabung dalam grup media sosial Kicau Mania dan lebih dari 400 peternak.

"Masih banyak lagi pecinta burung yang belum terdata. Artinya, animo masyarakat sebagai pecinta burung masih tinggi di Riau," ujarnya.

Dia menuntut agar Menteri LHK untuk mencabut peraturan menteri tersebut. Kalau pun tak dicabut, setidaknya peraturan menteri tersebut dapat berpihak kepada para pecinta burung.

"Kita minta tidak ada pembatasan dalam peternakan burung. Harus memiliki izin boleh, tapi jangan ada biaya yang diberatkan. Pendataan juga boleh, tapi harus secara keseluruhan," ujarnya mencontohkan.[Liputan6]
Komentar

Tampilkan

Terkini