LANGSA - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Langsa, Gampong Tengoeh, Rabu (26/09/2018) sekira pukul 10.00 WIB.
Massa aksi dengan slogan solidaritas damai awalnya bergerak pawai dengan berjalan kaki (Longmarch) dari Masjid Raya Darul Fallah Kota Langsa menuju Mapolres Langsa dengan membawa seperti spanduk, stiker dan lain-lain.
Koordinator Aksi Solidaritas Damai Dedek Ardiansyah, mengutuk keras tindakan aparat kepolisian yang membatasi ruang-ruang aspirasi langsung oleh mahasiswa dan menangkap segera oknum yang dengan sengaja membuat terjadinya bentrokan antara mahasiswa dan kepolisian.
Mereka juga meminta Kapolri agar mengusut tuntas tindakan represif yang dilakukan oleh anggota kepolisian terhadap mahasiswa, lalu mengevaluasi kinerja Kapolda Bengkulu dan Sumut, serta mengintruksikan supaya Kapolres Kota Medan untuk meminta maaf kepada mahasiswa dengan berbicara di media cetak dan online.
Kedatangan para peserta aksi dari HMI Cabang Langsa disambut langsung oleh Waka Polres Langsa Kompol Budi Darma, SH, Kabag Sumda Polres Langsa Kompol Kasnap, Kabag Ops Polres Langsa AKP Sutono, para Kasat dan Perwira Polres Langsa serta Personel Polres Langsa.
Sementara itu, Waka Polres Langsa Kompol Budi Darma, SH, menerima penyampaian aspirasi dari para peserta aksi dan akan disampaikan kepada Kapolres Langsa yang hari ini tidak ada di tempat karena ada tugas luar. "Aspirasi ini akan dilanjutkan ke pimpinan kepolisian yang lebih tinggi lagi sesuai prosedur," ujar Wakapolres Langsa.
Dijelaskannya, yang melakukan keributan antara kepolisian dan mahasiswa di Bengkulu dan Medan Sumatera Utara itu adalah oknum dari anggota kepolisian serta tidak ada menyangkut dari instansi kepolisian.
Di dalam institusi kepolisian, jelasnya lagi, ada prosedur yang berlaku dan apabila ada anggota yang berbuat kesalahan akan ditindak tegas oleh pimpinannya.
"Kami dari aparat kepolisian khususnya Polres Langsa meminta maaf kepada para mahasiswa atas arogansi oknum dari kepolisian," ujarnya.[SM]
