-->


Pilpres 2019: GeMA Siap Rebut Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Aceh

19 September, 2018, 20.46 WIB Last Updated 2018-09-19T13:46:49Z
BANDA ACEH - Puluhan pemuda yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Muda Aceh (GeMA) mendeklarasikan diri mendukung dan siap bekerja menjemput kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo- Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang.

GeMA bukan tak ada alasan mendukung Jokowi memimpin Indonesia yang kedua kalinya. Sekjend GeMA Munawir, S.IP, mengatakan, pihaknya mendukung kembali Presiden Jokowi lantaran telah memilih Ulama (Ketua MUI Pusat) sebagai wakilnya yaitu Kyai Haji Ma'ruf Amin.

"Pak Jokowi adalah satu-satunya presiden yang sangat sering mengunjungi Aceh, dalam waktu dekat beliau juga bakal kembali ke Aceh untuk meresmikan pembangunan Jalan Tol Aceh serta Masjid At Taqarrub di Pidie Jaya," ujarnya saat pembacaan Deklarasi dukungan di salah satu warung kopi di kawasan Lampineng, Banda Aceh, Rabu (19/09/2018).

Kemudian, yang membuat para anak muda ini kembali semangat memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta ini adalah guna menuntaskan pembangunan berbagai proyek nasional di Aceh.

"Jokowi telah membangun Indonesia di berbagai daerah, mulai dari Aceh sampai Papua. Menurut kami, khususnya di Aceh, di periode pertama Jokowi, beliau mampu menempatkan Aceh sebagai salah satu provinsi istimewa. Ada tujuh proyek besar nasional yang sedang berjalan di Aceh, seperti Bendungan Raksasa Krueng Keureuto, Bendungan Tiro, Bendungan Rukoh, dan Lhokguci. Selanjutnya Jalan Tol Lintas Sumatera yang akan segera di ground breaking oleh Pak Jokowi di Aceh, serta menghidupkan kembali Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun," sambung lulusan UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Saat disinggung menyangkut perolehan suara Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu di Aceh menuai kekalahan, Munawir menanggapi santai. Menurut lulusan Ilmu Politik ini, ia yakin kedepan di Aceh Jokowi bersama Ma'ruf Amin akan tuai kemenangan besar di Aceh.

"Belum lagi kita melihat jumlah suara yang ada di Pulau Jawa, Jokowi pemilik suara terbanyak," bebernya.

Bukan tak mungkin, Indonesia akan berkembang pesat saat di tangan Jokowi, terutama dari sektor ekonomi. Terbukti, saat ini ekonomi Indonesia kian membaik sebagaimana data statistik GDP (PDB) dalam sebuah situs statisticstimes.com yang kemudian di proyeksi  kembali data tersebut oleh Dana Moneter Internasional (IMF) outlook April 2018 untuk tahun 2018 dan 2023.

Pada 2018, sepuluh negara teratas secara nominal adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, India, Italia, Brasil, dan Kanada. Sedangkan dalam keseimbangan kemampuan berbelanja, Indonesia masuk dalam 10 negara, yang didalamnya, Amerika Serikat, India, Jepang, Jerman, Cina, Rusia, Indonesia, Brasil, Inggris dan Prancis, paparnya.

Dalam kesempatan yang sama juga, Munawir merincikan jumlah perolehan suara secara nasional yang jauh lebih unggul Jokowi dengan rivalnya kala itu dalam Pilpres 2014 lalu. Suara Pak Jokowi secara Nasional dalam Pilpres 2014 lalu, Jokowi-Jusuf Kalla mendapat 70.9 juta suara (53,15 %), Prabowo-Hatta saat itu hanya bisa meraup suara sebanyak 62,5 juta suara (48,85 %). Khusus di Aceh, Jokowi-JK peroleh 913.309 pemilih (45,61 %) dan Prabowo- Hatta 1.089.290 suara (54,39 %), hanya selisih sedikit saja.

"Secara nasional, ini perbedaan perolehan suara yang cukup signifikan. Inilah kewajiban kami GeMA Aceh bersama relawan seluruh Indonesia untuk mempertahankan perolehan suara, tetapi bagi kami wajib menambah suara, bukan hanya mempertahankan suara yang sudah ada," demikian Munawir.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini