-->








Ihsanul Akmal, Generasi Milenial Untuk Mensejahterakan Petani dan Nelayan Dapil 2 Aceh

16 Oktober, 2018, 16.12 WIB Last Updated 2018-10-16T10:02:31Z
BANDA ACEH - Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di Aceh bakal diwarnai pertarungan antara calon legislatif (caleg) gaek dan milenial. Saat ini semakin banyak tokoh muda yang tak alergi terjun ke dunia politik.

Bermodal semangat perubahan, para caleg milenial ini optimistis menatap pertarungan memperebutkan hati rakyat Aceh pada Pileg 2019 mendatang.

Ihsanul Akmal, Sekretaris DPP PKPI Propinsi Aceh merupakan salah seorang generasi milenial yang memantapkan diri untuk mengikuti pertarungan dalam memperebutkan kursi DPR Aceh. Pria berusia 31 tahun ini maju dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh 2 Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

Tumbuh dalam keluarga berpolitik, Ihsan Akmal mengaku memahami apa yang harus dilakukan dalam persiapan menghadapi kontestasi tahun depan. Dia menerapkan strategi baru yang sudah dirintis lebih dari setahun lalu.

Ihsanul Akmal yang merupakan putra dari pasangan Syafari Haitamy dan Khamsiah Ismail ini berkeinginan mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya yang mayoritas hidup dari sektor pertanian dan kelautan. Karena itu, selama ini dirinya turun langsung untuk memberikan pembinaan terhadap para petani dan nelayan di daerah tersebut.

Pendekatan ini banyak berbeda dengan Caleg tua, yang sudah bisa dilihat gelagatnya sejak Idul Fitri lalu. Mayoritas lebih memilih memasang baliho besar di tepi jalan, daripada terjun langsung dalam program-program yang menyentuh bagi masyarakat.

Ihsan meyakini, strategi yang dilakukan ini sangatlah tepat. Walaupun hasilnya tidak dapat dipastikan, karena dalam politik satu tambah satu bisa jadi tiga atau lebih.

“Misalnya kita berteori, karena sering turun ke konstituen, kita rajin mendatangi mereka maka kita akan lolos. Itu tidak ada teorinya,” ungkap ihsan kepada LintasAtjeh.com, Selasa (16/10/2018), di Banda Aceh.

Karena itu, sambung Ihsan, yang pertama sikap saya adalah nothing to lose. Cuma, ketika saya ada dan menjadi bagian langsung dari masyarakat yang bersuara, saya berharap akan terjadi perubahan yang lebih baik.

"Saya punya prinsip tidak hanya berkarya, tapi saatnya yang muda ikut bekerja memikirkan nasib bangsa. Kami punya keyakinan, kalau kami bisa memikat para pemilih," pungkas Ihsanul Akmal.[Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini