-->








Rawan Saat Konflik Aceh, Desa Antong Jadi Lokasi TMMD ke-103 Kodim 0105/Abar

22 Oktober, 2018, 13.44 WIB Last Updated 2018-10-22T06:44:56Z
ACEH BARAT - TMMD ke-103 Kodim 0105/Abar merupakan salah satu program pembangunan sejak Minggu (21/10/2018). Disamping itu ada hal lain yang terkandung didalamnya yang salah satunya pengobat trauma konflik bagi masyarakat khususnya desa terpencil yang ada di Aceh.

Desa Antong merupakan desa terpencil yang hampir luput dari pantauan, karena kondisinya jauh untuk dijangkau serta kondisi jalan yang rusak menjadi kendala pemerintah untuk meninjau lokasi tersebut.

Di masa konflik Aceh pada tahun 1999-2004, Desa Antong merupakan salah satu desa yang rawan disamping masyarakatnya banyak yang mengungsi dan ada juga yang trauma. Wilayah ini sangat strategis dan bisa menembus ke segala arah menjadi salah satu tempat berkumpulnya GAM pada masa itu.

Perbukitan dan sungai menjadi salah satu sarana pendukung untuk bergerilya pasukan GAM, sehingga banyak TNI yang diterjunkan ke daerah tersebut untuk melakukan pengamanan dan penyerangan terhadap GAM. Sehingga masyarakat banyak yang trauma dan memilih untuk mengungsi ke tempat lain sehingga tidak heran jika kita pergi ke desa ini melihat banyak rumah-rumah kosong tanpa ada penghuni.

Pasca perdamaian MoU 2005 silam,  masyarakat banyak yang sudah kembali dan sebagian masih ada yang menetap di tempat lain, wilayah yang letaknya di ujung Kabupaten Aceh Barat ini banyak yang tidak keluar kampung. Mereka cenderung berdiam di kampungnya daripada keluar dengan jarak yang jauh dan sarana jalan yang masih dalam kondisi rusak.

Dengan adanya program TMMD ini, sedikit demi sedikit masyarakat mulai dekat dengan TNI. Disamping anggota Satgas yang tinggal dan menetap bersama warga, mereka juga makan dan tidur di rumah mamak angkat mereka masing-masing selama pelaksanaan program TMMD ke-103.

Tidak hanya dengan masyarakatnya saja, tapi anak-anak desa juga sudah mulai dekat dengan anggota Satgas TMMD. Mereka sering duduk dan tertawa bersama.

Hal tersebut menjadi suatu hal yang positif, dimana anak anak desa terpencil mulai mengenal lebih dekat TNI. Diharapkan kedepan mereka tumbuh besar dan tidak mudah dimasuki oleh orang asing yang ingin memecahkan NKRI demi kepentingan mereka dengan cara merusak ideologi anak-anak tersebut.[Pen IM]
Komentar

Tampilkan

Terkini