-->


Senator Fachrul Razi Perkuat Jaringan Anti Korupsi di Aceh Tenggara

03 November, 2018, 07.18 WIB Last Updated 2018-11-03T00:34:48Z
ACEH TENGGARA - Senator Fachrul Razi bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Kutacane dan Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) bersama-sama membangun jaringan anti korupsi dengan beberapa elemen sipil dan pemuda. Kegiatan ini dalam bentuk acara diskusi publik terkait pemuda anti korupsi.

Adapun diskusi digelar dengan tema "Pemuda Dan Masa Depan Ditengah Pesatnya Budaya Korupsi." Kegiatan tersebut berlangsung di Cafe D'ALAS Kutacane, Kamis (01/11/2018) lalu.

Berdasarkan rilis yang diterima Sabtu(03/11/2018), turut hadir yang memberikan presentasi selain Senator DPD RI H. Fachrul Razi,  MIP, adalah Kanit Tipikor Polres Agara Ervan Efendi dan Kajari Agara Fitrah, SH,  yang menjadi narasumber pada diskusi tersebut.

Ahmad Sofian selaku ketua panitia menyampaikan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemuda tentang kondisi daerah Aceh Tenggara dan Indonesia akan pesatnya tindakan korupsi yang sangat mengancam masa depan bangsa ini.

Disebutkannya, tindakan korupsi pada institusi pemerintahan suatu daerah sangat berdampak negatif dalam menghambat pembangunan, serta sebagai faktor utama meningkatnya kemiskinan di daerah tersebut.

Diharapkan dengan adanya kegiatan diskusi publik ini dapat menambah wawasan dan pemahaman akan korupsi dan kepekaan anak muda untuk ikut memberantas tindakan korupsi tersebut.

Pimpinan Komite I DPD RI asal Aceh yang vokal bersuara anti korupsi di Aceh, Senator Fachrul Razi menjelaskan beberapa strategi dan data-data tingkat pencegahan dan penindakan korupsi di Indonesia. Dirinya juga menjelaskan tingkat korupsi di Aceh dan data-data Dana Otsus di Aceh tahun 2008-2018.

"Tingkat temuan kasus korupsi di Aceh masih tinggi, anggaran APBA melalui Otsus mencapai 56 Triliun. Tahun 2019, Aceh akan mendapatkan dana Otsus sebesar 8,3 T, oleh karena itu kita harus mengawalnya," jelas Fachrul Razi.

Senator muda ini mengajak kaum muda untuk bekerja sama dengan dirinya dalam rangka mengkampanyekan gerakan pemimpin muda anti korupsi dan mengawasi dana dana yang ada di Aceh.

Dirinya juga mengajak para pemuda untuk masuk dalam sistem dan menjadi aktor dalam menggerakkan energi anak muda dalam melawan korupsi di Aceh.

"Kita tidak akan merubah sistem jika tidak masuk dalam sistem," tegasnya.

Sementara itu, Kajari Agara Fitrah, SH,  mengajak keterlibatan pemuda dan elemen sipil dalam mengawasi dana pembangunan yang ada di Aceh Tenggara.

"Idealisme pemuda harus dijaga dan dipertahankan baik selama berada di luar sistem maupun dalam sistem pemerintahan," jelas Fitrah, SH.

Kajati Agara mengajak semua pihak untuk terlibat dalam memerangi korupsi khususnya di daerah Aceh Tenggara.

"Mari kita memerangi tindakan korupsi yang ada di negeri ini khususnya di daerah Aceh Tenggara demi terwujudnya masa depan cerah dan gemilang," tambahnya.

Kanit Tipikor Polres Agara Ervan Efendi mengatakan juga mencoba meningkatkan partisipasi pemuda dalam menjaring tindakan korupsi dengan menawarkan reward kepada siapa saja yg mampu mengungkap perlakuan korupsi (OTT).

"Seluruh kawula muda agar bersama sama terus mengawasi proses pembangun dan melakukan aktivitas dalam memerangi korupsi," jelasnya.

Sementara itu Ketua SPMA Aceh Tenggara, Farma Andiasyah mengatakan bahwa kegiatan ini cukup efektif dalam merangsang semangat dan optimisme pemuda Aceh Tenggara untuk terlibat dan peduli dalam meminimalisir tindakan korupsi demi masa depan dan pembangunan daerah pesat dan gemilang.

"Kami dari SPMA akan terus bergerak untuk melawan korupsi di Aceh Tenggara," tutupnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini