-->








Korban Tsunami di Selat Sunda Terus Bertambah

24 Desember, 2018, 01.08 WIB Last Updated 2018-12-23T18:08:15Z
JAKARTA - Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu 23/12/2018 pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

Hal tersebut disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada LintasAtjeh.com melalui rilisnya, Minggu (23/12/2018), di Jakarta. 

Sutopo menjelaskan, akibat dari tsunami tersebut kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Untuk korban jiwa keseluruhan merupakan berkewarganegaraan Indonesia. 

"Korban dan kerusakan ini berada di 4 kabupaten terdampak yaitu, Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus," ujar Sutopo.

Lanjutnya, jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah, karena belum semua korban berhasil dievakuasi. 

"Belum semua Puskesmas melaporkan berapa jumlah korban dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah," sebutnya. 

Sutopo merincikan, dari total 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 30 orang hilang terdapat di Kabupaten Pandeglang tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, 73 kendaraan rusak. 

"Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo," terangnya.

"Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami," imbuhnya.

Kemudian, sambung Sutopo, korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

"Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia," ungkapnya. 

Sutopo juga menyampaikan, penanganan darurat terus dilakukan dari BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Kementerian ESDM dan Lembaga terkait terus mendampingi Pemda. 

"Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban," tuturnya.

"Alat berat dikerahkan membantu evakuasi, saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air. Bantuan alat berat akan ditambah. Untuk jumlah pengungsi masih dalam pendataan," pungkas Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.[Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini