-->




Nora Idah Nita Turun ke Lokasi Pembangunan Jembatan Seruway

17 Desember, 2018, 13.53 WIB Last Updated 2018-12-17T07:31:16Z
ACEH TAMIANG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten DPRK Aceh Tamiang, Nora Idah Nita SE, melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan jembatan Seruway, Jumat (14/12/2018).

Saat berada di lokasi pembangunan jembatan, Nora menyampaikan sikap keprihatinannya atas lambannya pengerjaan pembangunan sarana penghubung antara Kecamatan Seruway dengan Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.

Menurut Nota, jembatan yang telah mulai dibangun semenjak lima tahun lalu tersebut sangat didambakan sekali oleh para warga karena selama ini mereka harus menyeberang dengan menggunakan getek (rakit). 

Nora turut menyampaikan harapannya agar pembangunan lanjutan jembatan yang nilai kontraknya Rp. 21 miliar itu harus tetap berlanjut pekerjaannya hingga rampung.

Jika jembatan tidak dikerjakan hingga rampung, terang Nora, maka akan menimbulkan sejumlah aspek yang nantinya masyarakat yang akan mengalami kerugian. 

Pada kesempatan tersebut, Wakil DPRK 'Cantik' DPRK Aceh Tamiang ditemui oleh Datok Kampung Tanjung Mulia Zukifli TD, Datok Tangsi Lama Dermawan, dan Konsultan Pengawas, Tambok Siahan, PPTK dinas PUPR Aceh Yusri, serta sejumlah tokoh masyarakat.

Dihadapan mereka, Nora menyampaikan bahwa dirinya akan berupaya membantu dan berikan dukungan agar pengerjaan pembangunan jembatan Seruway diberikan penambahan masa kerja sehingga pembangunan akan benar-benar rampung.

Kata Nora, sesuai aturan yang ada, proses perpanjangan waktu dibolehkan, tentunya pembangunan yang sangat dibutuhkan dan demi kepentingan umum harus didukung. 

Namun demikian, terang Nora lagi, rekanan juga harus benar-benar serius mengejar keterlambatan pengerjaan pembangunan jembatan ini. 

Nora menuturkan bahwa dirinya sangat kecewa jika jembatan tidak selesai dikerjakan tahun ini, pasalnya tahun 2019 mendatang belum pasti akan dianggarkan.
"Kita tidak inginkan adanya korban jiwa dan harta yang selama ini terjadi karena beberapa kali getek atau rakit yang mengangkut penumpang tenggelam. Terutama terhadap pelajar yang setiap pagi harus menyeberang untuk pergi sekolah," sebut Nora.

"Nanti seluruh pengaduan dan usulan masyarakat agar jembatan tersebut tetap dilajutkan pengerjaannya akan kita sampaikan dan meminta persetujuan pada Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah," demikian ungkap Nora.

Sementara itu, Datok Tanjung Mulia, Kecamatan Bendahara Zulkifli TD dan Datok Tangsi Lama Dermawan mengatakan, jika pembangunan jembatan ini diberhentikan sangatlah mengecewakan masyarakat di dua kecamatan serta masyarakat Aceh Tamiang secara umum. 

"Masyarakat di Kecamatan Seruway dan Kecamatan Bendahara siap membuat pernyataan untuk memberikan dukungan untuk berlanjutnya pembangunan jembatan ini," ujar Zulkifli yang diamini juga oleh Dermawan.

"Harapan kami semoga Plt Gubernur Aceh dapat memahami harapan masyarakat agar jembatan ini dapat dirampungkan penyelesaiannya karena saat ini belum ada satu pun jembatan penghubung antara Kecamatan Seruway dengan Kecamatan Bendahara," pungkasnya.

Konsultan pengawas, Tambok Siahan saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pengerjaan proyek jembatan sudah dilaksanakan secara maksimal dan diperkirakan akan selesai pada awal Januari 2019 mendatang. 

Ia juga menerangkan, sebab terjadinya keterlambatan karena ada sejumlah kendala yang dihadapi, seperti meluapnya air sungai dan tingginya insensitas curah hujang yang terjadi pada November 2018 kemarin, sehingga harus menunggu surutnya air sungai. 

"Dapat dipastikan bahwa jembatan akan rampung awal Januari 2019 mendatang karena seluruh material sudah berada di lokasi. Sekarang ini sedang pemasangan rangka baja dan persiapan pembuatan lantai," ujar Tambok.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini