-->








17 April Masyarakat Pilih Caleg yang Kompeten dan Berintegritas

09 April, 2019, 21.23 WIB Last Updated 2019-04-09T14:26:06Z
PEMILU tahun 2019 sudah didepan mata tinggal beberapa hari lagi tepatnya 17 April 2019 mendatang yang merupakan pemilu perdana secara serentak yakni pemilihan legislatif dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. 

Penyelenggaraan pemilu serentak merupakan titah dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013 hasil dari judicial review dari Undang-undang nomor 42 Tahun 2008 tentang pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden. 

Dalam pandangan MK, penyelenggaraan Pilpres haruslah dikaitkan dengan rancang bangun sistem pemerintahan menurut UUD 1945, yaitu sistem pemerintahan presidensial. 

Background dari calon legislatif bermacam-macam, ada yang dari pensiunan, pedagang, dan aktivis. Namun, latar belakang ini tidak bisa kita jadikan satu tolak ukur untuk menentukan pilihan, karna yang benar-benar berjuang untuk rakyatlah yang seharusnya jadi pemenang. 

Dalam hal ini kita dapat melihat nyanyian-nyanyian lama itu mulai di syairkan kembali, janji-janji para kandidat mulai tersebar di baliho atau spanduk yang bercecer di tepi jalan raya. Sebagai masyarakat hidup dalam nagara berdemokrasi patutlah sama-sama kita berpartisipasi dalam pemilu April ini. 

Namun, yang membuat prihatin adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap kandidat yang terpilih atau pemenang atas kinerjanya. Setiap lima tahun sekali kita selalu melakukan pemilu namun siklus yang berjalan masih seperti itu-itu saja, tidak ada perubahan yang berarti. 

Dalam pemilu ini, agar masyarakat cermat dan teliti dalam memilih kandidat calon legislatif yang berkompeten dan erintegritas, karena salah dalam memilih maka kita akan rugi selama lima tahun lamanya. 

Rakyat harus memilih wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan hak rakyat sebagai mana definisi dari kata wakil rakyat itu sendiri, bukan calon wakil rakyat yang coba-coba mencari keberuntungan. 

Namun rakyat harus mencari pemimpin yang punya track record yang baik dan yang punya basic dalam ilmu politik Tuntutan demokrasi memang butuh ongkos mahal untuk mendapatkan kursi pahlawan, tapi bukan dengan menghalalkan segala cara melalui politik yang kejam. 

Pada dasarnya wakil rakyat merupakan orang-orang yang berusaha ikhlas melakukan yang terbaik untuk bangsa dan rakyatnya. 

Mereka bekerja tanpa iming-imingan, berkarya tanpa mengharap ditulis dan pujian, berkontribusi tanpa kepentingan politik. Yang sangat miris adalah rakyat yang memilih untuk menjadi golput, memang bukan tanpa alasan mereka untuk memilih untuk menjadi golput. 

Namun yang harus di ketahui dengan menjadi golput mereka sudah mencidrai sebagai masyarakat yang hidup dalam negara berdemokrasi. Di langit kebenaran, pahlawan bukanlah manusia suci yang diturunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan.

Tapi pahlawan adalah orang yang merakit hal-hal kecil menjadi besar, bukan orang-orang yang tampak besar dengan sedikit kontribusi lalu bercerita dalam autobiografinya." Begitu mahatma ghandi menulisnya. 

Penulis: Syahrul Fahmi Mahasiswa Poltas, dan Kabid PA HMI Cabang Tapaktuan.
Komentar

Tampilkan

Terkini