-->




287 Petugas KPPS Meninggal, Mahasiswa Unsam Langsa Minta KPU dan Pemerintah Evaluasi Pemilu Serentak 2019

29 April, 2019, 10.24 WIB Last Updated 2019-04-29T03:24:37Z
LANGSA - Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya 287 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan 2.095 orang petugas menderita sakit selama gelaran Pemilu 2019. 

Menurut Mahasiswa Universitas Samudera Langsa Fakultas Hukum, Rudi mengatakan perlu adanya evaluasi menyeluruh baik secara teknis penyelenggaraan Pemilu Serentak termasuk tahapannya. 

"Ini sudah diluar kapasitas waktu kerja normal petugas. Mereka dituntut bekerja 32 jam untuk tahapan persiapan pencoblosan, pencoblosan dan penghitungan suara yang jelas menguras daya tahan manusia normal," kata Rudi. 

Menurutnya, KPU harus mengevaluasi dan justru kalau perlu dipisahkan antara Pilpres dan Pileg sehingga petugas KPPS bisa memiliki rentang waktu yang lebih longgar dalam melaksanakan tahapan pemilu, khususnya saat pencoblosan dan penghitungan suara. 

"Dengan pemisahan Pilpres dan Pileg, diharapkan petugas tidak tertekan dengan beban kinerja yang menumpuk. Selain itu bisa mengeliminir permasalahan saat pencoblosan yang tentunya bisa meningkatkan partisipasi pemilih," sebut Rudi yang tercatat mahasiswa semester 8 akhir ini. 

Selain itu, kata Rudi, peningkatan kesejahteraan petugas KPPS juga harus diperhatikan. Misal saja jaminan kesehatan harus diutamakan, kemudian juga santunan bagi petugas yang mengalami musibah seperti kecelakaan, baik cacat ataupun meninggal saat menjalankan tugas selama tahapan pemilu berlangsung. 

"Aturannya harus jelas, jangan sampai para petugas KPPS tidak paham ataupun ahli warisnya mengalami kesulitan atau dipersulit ketika musibah itu terjadi," imbuhnya. 

Masih kata Rudi, jangan sampai para petugas KPPS sudah diperas tenaga dan pikirannya dalam menjalankan pemilu yang berbiaya cukup mahal ini justru jadi kuburan masal pahlawan demokrasi ini. 

"Saat tahapan pencoblosan selesai, para kontestan justru sibuk dengan hiruk pikuk quick count tapi justru kita lupa para petugas KPPS meregang nyawa dalam menjalankan tugas yang cukup berat. KPU dan Pemerintah harus mengevaluasi pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 ini, agar para petugas KPPS tidak menjadi korban demokasi rakyat yang seharusnya jadi pesta kegembiraan," pungkas Rudi, Senin (29/04/2019).[Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini