-->








BEM Unsyiah Sampaikan Ultimatum untuk PLN Aceh 

10 Mei, 2019, 21.34 WIB Last Updated 2019-05-10T14:34:43Z
IST
BANDA ACEH - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEN) Unsyiah meyampaikan ultimatum kepada PLN Aceh karena di bulan suci ramadhan telah membuat masyarkat gundah dengan pemadaman listrik di seluruh Aceh. 

Sekjend BEM Unsyiah, Sumardi kepada Lintas Atjeh.com, Jumat (10/05/2019) mengatakan kejadian ini bukan kejadian yang biasa pasalnya masyarakat merasa risih karena terganggu ibadahnya dikarenakan listrik mengalami pemadaman. 

"Kita tau sendiri bahwa rutinitas umat muslim di bulan Ramadhan agak sedikit berbeda yaitu adanya buka puasa, shalat tarawih dan sahur. Yang selama ramadhan kegiatan ini dilakukan pada pagi sampai malam hari," katanya. 

Oleh karena selaku Mahasiswa Unsyiah mewakili BEM Unsyia meyampaikan ultimatum yang ditujukan kepada PLN Wilayah Aceh yang berisi: 

1. Segera menyelesaikan kerusakan yang terjadi pada Sistem Transmisi PLN Wilayah Aceh sampai minggu, 12 Mei 2019. 

2. Meminta PLN Wilayah Aceh untuk meredakan kegelisahan masyarakat terhadap pemadaman listrik di wilayah Aceh dengan klarifikasi melalui media. 

3. Meminta PLN Wilayah Aceh lebih serius terhadap permasalahan kelistrikan yang ada di wilayah Aceh terutama di bulan ramadhan.

4. Meminta PLN Wilayah Aceh untuk memberikan informasi setiap pemadaman bergilir agar masyarakat dapat mengantisipasi hal-hal yang diinginkan. 

5. Jika jangka waktu yang ada dalam ultimatum ini tidakp diindahkan maka mahasiswa dan masyarakat akan turun aksi pada senin, 13 Mei 2019. Ultimatum tersebut disampaikan saat audiensi dengan PLN Wilayah Aceh yang disambut dengan baik oleh General Manager serta kepala bidang Humas PLN Aceh.

"Kunjungan yang dilaksanakan hari ini merupakan momentum untuk melihat serta berdiskusi terkait pemadaman listrik yang telah dilakukan pada Kamis kemarin," ujarnya. 

Sementara dalam silahturahmi itu, General Manager (GM) PT PLN Wilayah Aceh bapak Jefri Rosiadi menjelaskan proses perbaikan telah berjalan dan direncanakan Minggu ini akan rampung. 

"Kerusakan utama berada pada Gardu Induk Belawan khususnya pada bagian Current Transformator (CT). Sehingga, sistem Transmisi tidak bisa berjalan optimal dari Gardu Induk Belawan menuju PLTU Nagan Raya," jelasnya.

Jefri, menyebutkan PLTU saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan listrik di Aceh karena tingkat keandalan yang masih rendah, di mana butuh waktu sekitar 24 jam untuk starting pembangkit agar bisa berjalan. 

"Terkait dengan penambahan daya sebesar 200 MW juga sedang berjalan, penambahan ini berada di Gardu Induk Pangkalan Susu yang direncanakan selesai 9 Mei 2019, namun masih belum terselesaikan. Sehingga butuh waktu untuk menambah daya 200 MW agar dapat memenuhi beban puncak di Aceh," tadasnya.[*] 
Komentar

Tampilkan

Terkini