-->








Hamdani, Pengikut Si Nabi Palsu Sebut Sensen Presiden Pusat Republik Indonesia

16 Juni, 2019, 21.40 WIB Last Updated 2019-06-16T14:40:49Z
Tribun Jabar/Firman Wijaksana

Sensen Komara, nabi palsu kini diakui jadi presiden. Pengikutnya tak peduli ada Prabowo dan Jokowi di Pilpres.

GARUT - Pengikut Sensen Komara, si nabi palsu, kembali berulah.

Kali ini pengikutnya tak hanya mengakui Sensen sebagai rasul, tapi juga sebagai Presiden Pusat Republik Indonesia.

Pengikut Sensen pun seakan tak peduli dengan dengan hasil Pemilu 2019. Mereka tak mengakui Jokowi atau Prabowo yang menang. Menurut mereka, Sensen lah yang menjadi presiden.

Pernyataan itu ditulis di selembar kertas dan diberikan kepada aparatur pemerintah Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Tulisan tangan itu dibuat tertanggal 9 Juni 2019. Sensen pun tak hanya diberi dua gelar. Ia juga mendapat gelar tambahan sebagai imam Negara Islam Indonesia.

Selain pernyataan yang ditulis tangan, terdapat juga selembaran yang diketik dan dikeluarkan oleh Hamdani beserta ulama besar (ulama pancasila), jenderal bintang IV angkatan udara Negara Islam Indonesia, Abdul Rosyid. Tulisan tersebut dikeluarkan di Kecamatan Caringin, Garut pada 11 Juni 2019.

Hamdani juga sempat membuat heboh setelah pada Desember 2018 membuat pernyataan. Warga Kampung Babakan Limus, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin itu bersama keluarganya juga menyebut Sensen sebagai rasul.

"Iya benar ada surat dan selebaran itu. Dibuatnya sama adik Hamdani, Nara Sopandi," ujar Kapolsek Caringin, Iptu Sularto saat dikonfirmasi, Jumat (14/6).

Hamdani sudah menjalani proses hukum. Bahkan kasusnya tinggal menunggu putusan dari pengadilan. Di wilayah tersebut, memang cukup banyak pengikut Sensen.

Mengenai surat yang beredar, Sularto menyebut sudah melakukan tindakan. Bahkan kasusnya sudah diserahkan ke Satreskrim Polres Garut.

"Kami juga sudah menenangkan masyarakat agar bisa menahan diri. Memang ada gejolak di masyarakat. Apalagi kasusnya terulang lagi dan dilakukan keluarga Hamdani," katanya.

Ia menyebut warga di sekitar kampung pengikut Sensen sudah geram. Apalagi bukan kali pertama pernyataan itu dibuat. Keluarga Hamdani bahkan pernah meminta izin untuk melaksanakan salat ke arah timur.

"Makanya kami segera bertindak cepat setelah menerima surat ini. Jika dibiarkan, khawatir ada main hakim sendiri. Baru setengah tahun lalu ramai yang kasus Hamdani," ujarnya.[Tribun Jabar] 
Komentar

Tampilkan

Terkini