-->








Pimpinan Dayah Harap Pemerintah Cairkan Bantuan Hibah

27 Juni, 2019, 16.41 WIB Last Updated 2019-06-27T09:41:48Z
LANGSA - Sejumlah pimpinan dayah/pesantren di Aceh Tamiang dan Kota Langsa, sangat berharap perhatian Pemerintah Aceh. Pasalnya, hingga medio penghujung Juni 2019. Bantuan hibah untuk pembangunan dayah belum kunjung terealisasi.

"Sebagai masyarakat dayah, kami sangat berharap Dinas Pendidikan Dayah dan Pemerintah Aceh bisa segera merealisasikan bantuan hibah pembangunan dayah di tahun 2019 ini," sebut Pimpinan Dayah Hiyazul Ulum Al-Aziziyah Desa Sungai Pauh Pusaka Kecamatan Langsa Barat, Tgk Muhammad Yusuf Ahmad di Langsa, Selasa (26/06/2019).

Menurutnya, pihak Dinas Pendidikan Dayah Aceh sudah melakukan verifikasi terhadap kelayakan penerimaan bantuan hibah dari Pemerintah Aceh tahun anggaran 2019.

Demikian pula, konsultan perencana yang diutus Dinas Pendidikan Dayah Aceh sudah meninjau lokasi perencanaan pembangunan Dayah. 

Namun, jelang penghujung bulan Juni ini, belum ada tanda-tanda dimulainya penyerahan bantuan hibah tersebut. Sehingga proses pembangunan belum bisa dikerjakan.

Dikatakan, bila tender pembangunan fisik lainnya sudah berjalan. Maka hendaknya Plt Gubernur Aceh maupun Kepala Dinas Pendidikan Dayah Provinsi Aceh, bisa mempertimbangkan agar pembangunan sektor pendidikan dayah mendapatkan porsi yang sama.

Ia mengatakan, pihaknya selama ini mendidik anak-anak kawasan pesisir dari keluarga kurang mampu. Jika tidak diperhatikan pemerintah, kemana lagi mereka berharap.

Di dayah, lanjut dia, tidak hanya mengajarkan membaca Alquran semata. Melainkan, mendidik karakter anak. Menjauhkan mereka dari dampak pergaulan bebas, narkoba yang sedang merajalela, bahkan aksi kriminal yang meresahkan.

"Kami mendidik santri, butuh infrastruktur. Zaman sekarang bahaya narkoba dan tindak kriminal remaja sangat tinggi. Tolong perhatikan kami yang sedang berjuang dijalan Allah ini," pintanya penuh harap.

Senada, pimpinan pesantren Darul Mutta'alimin Kampung Bukit Panjang Sa, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Tgk Darwansyah, juga sedang dirundung gelisah. 

Pihaknya, hingga kini masih mengandalkan dua buah balai sederhana untuk aktivitas pengajian. Sementara, jumlah santri mulai bertambah dan sangat membutuhkan adanya ruang kelas permanen.

"Balai pengajian sudah tak mampu menampung jumlah santri. Maka butuh ruang kelas belajar. Sudah kami usulkan dan informasi Dinas Pendidikan Dayah, dibangun tahun ini. Tapi belum ada realisasi," jelasnya.

Ia berharap, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bisa menyuarakan aspirasi warga dayah kepada dinas terkait dan Plt Gubernur Aceh. Paling tidak, realisasi bantuan hibah bisa terlaksana tahun ini.

"Kami mohon Bapak/ibu dewan bisa menjembatani ikhwal ini kepada dinas dan Plt Gubernur. Anggota dewan sudah kami pilih, gubernur juga pilihan rakyat. Mohon perhatian kami di dayah," ujarnya.[*] 
Komentar

Tampilkan

Terkini